Waspada! 46 Kasus Positif Covid-19 di Kota Jogja Dicurigai Omicron
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja melaporkan sedikitnya 46 dari 53 sampel yang diperiksa dengan menggunakan PCR metode S-gene target failure (PCR-SGTF) terkonfirmasi positif Covid-19. Satgas saat ini tengah mengkonfirmasi temuan itu dengan melakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS) guna mengetahui status sampel yang diperiksa itu terinfeksi Omicron atau tidak.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi menjelaskan, kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya beberapa pekan terakhir memang melonjak cukup signifikan. Per Selasa (8/2/2022), terdapat tambahan kasus baru sebanyak 119 orang dengan total kasus aktif menjadi 380 orang. Menurutnya, ada dugaan bahwa dari sejumlah kasus Covid-19 aktif di wilayah itu ada yang terinfeksi Omicron.
Advertisement
"Kenaikan kasus memang cukup tinggi dan kalau kita lihat di minggu ke empat Januari kita menemukan 40 probable Omicron, terdiri dari dua pelaku perjalanan dan dua penduduk kota. Sementara pada minggu ke lima, periksa 53 sampel 46 probable Omicron lewat SGTF tapi WGS-nya belum," kata Heroe.
BACA JUGA: Setelah 13 Tewas di Bukit Bego, Pemda DIY Masih Ragu Melarang Bus Wisata Naik ke Mangunan
Menurut Heroe, kondisi penularan yang sangat cepat ini tidak boleh dianggap sepele. Meski dari segi infrastruktur dan juga kelengkapan peralatan penanganan, pemerintah mengklaim lebih siap namun upaya penanggulangan serta meminimalisir penyebaran Covid-19 mesti segera dilakukan. Pihaknya berencana untuk melakukan sejumlah pembatasan dan mengimbau agar posko Covid-19 di tingkat terbawah kembali diaktifkan.
"Yang harus jadi catatan, meskipun pelaku perjalanan juga jadi menyumbang angka Covid-19 di Kota Jogja tapi sekarang sebaran Covid-19 juga sudah masuk ke lingkungan keluarga dan masyarakat," katanya.
Heroe juga menambahkan, peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan ini perlu mendapat perhatian oleh khalayak. Musababnya, sebanyak 85 persen pasien Covid-19 yang terkonfirmasi di wilayah itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Oleh karenanya penegakan protokol kesehatan secara ketat mesti dilaksanakan dengan optimal.
"Sekarang ini kita juga tengah susun aturan pembatasan jumlah pertemuan, kemudian pengaktifan seluruh posko PPKM mikro di RT dan RW sudah kita minta untuk diaktifkan juga," jelas dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan berkaitan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang belakangan naik cukup signifikan. Emma menyatakan, hasil pendeteksian dari tiap pasien itu nantinya akan jadi data acuan yang digunakan untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 di wilayah itu.
"Masih kita kumpulkan data-data dan juga profil pasien beserta riwayatnya. Dari sana tentu kita bisa lihat apakah sebaran kasus Covid-19 yang probable Omicron ini sudah menyebar pada suatu kelompok tertentu atau saling berkaitan," ungkap Emma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
Advertisement
Advertisement