Advertisement

Sudah Divaksin Booster, 8 Warga Bantul Tetap Dirawat di RS karena Covid-19

Ujang Hasanudin
Selasa, 08 Februari 2022 - 19:57 WIB
Bhekti Suryani
Sudah Divaksin Booster, 8 Warga Bantul Tetap Dirawat di RS karena Covid-19 Ilustrasi vaksinasi Covid-19. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Sudah menjalani vaksinasi Covid-19 bukan berarti kebal terhadap paparan penyakit yang disebabkan virus SAR CoV-2, bahkan sudah vaksinasi vaksin dosis ketiga atau booster pun masih bisa terpapar sehingga protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Terbukti dari sejumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglpuro, Bantul, delapan di antaranya sudah menjalani vaksin booster.

“Ada delapan pasien yang dirawat sudah divaksin ke tiga atau booster. Jadi meski sudah di-booster juga masih bisa terpapar,” kata Kepala RSLKC Bambanglipuro, Bantul, Tarsisius Glory, saat diubungi Selasa (8/2/2022).

Advertisement

Namun demikian pasien yang sudah mendapatkan booster dan terpapar Covid-19 hanya bergejala ringan tidak seberat ketika pasien yang belum mendapatkan vaksinasi sama sekali, “Bahkan gejalanya jauh lebih ringan dibandingkan pasien yang sudah mendapatkan dua kali vaksinasi namun terpapar Covid-19,” ujarnya.

BACA JUGA: Bus Wisata yang Tewaskan 13 Orang di Bukit Bego ternyata Baru Sekali ke Mangunan

Dengan fakta vaksinasi Covid-19 dapat memperingan gejala atau dampak keparahan ketika terpapar Covid-19, kata Glory, tetap dibutuhkan untuk vaksin terlebih lansia dan yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid untuk menambah kekebalan tubuh dalam menangkal paparan Covid-19.

“Justru yang komorbid ini yang sangat diwajibkan untuk vaksin karena masuk dalam golongan rentan. Apalagi sudah lansia maka sebaiknya mendapatkan vaksinasi bahkan perlu segera mendapatkan vaksinasi booster,” katanya lagi.

Ia juga mengingatkan warga untuk tetap memperketat protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian, terutama selalu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Lebih lanjut Glory mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSLKC Bambanglipuro terus mengalami peningkatan. Bahkan dari 67 tempat tidur yang saat ini sudah terisi hingga 59,7 persen terhitung sejak awal bulan Februari hingga tanggal 7 Februari 2022 kemarin.

“Kalau kita banding bed occupancy ratio [BOR] pada bulan Januari 2022 hanya terisi sekitar 4,56 persen atau nyaris tidak ada pasien namun memasuk bulan Februari 2022 melonjak hingga 59,7 persen,” katanya.

Menurutnya seluruh pasien yang dirawat di RSLKC didominasi anak usia muda hingga dewasa dan semuanya bergejala mulai dari batuk, pilek, pusing dan yang paling dominan adalah nyeri pada tenggorokan atau susah telan. Jika dilihat dari gejalanya mirip dengan gejala Covid-19 varian Omicron, namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kemensos Buka 40.800 Formasi ASN 2024, Cek di Sini!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement