Advertisement
Klaster Covid-19 di Keluarga Bermunculan di Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Kasus penularan Covid-19 di Kulonprogo kini telah merambah ke level keluarga. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo mencatat sebanyak 11 klaster keluarga ditemukan di sejumlah wilayah pada awal 2022 ini.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati, mengatakan penularan Covid-19 di lingkungan keluarga meningkat di awal tahun 2022. Fenomena tersebut tidak luput dari kendornya protokol pencegahan penularan Covid-19 yang dilaksanakan oleh masyarakat.
Advertisement
"Kasus kita muncul di klaster keluarga. Penularan di dalam keluarga mulai meningkat, kami sudah mengidentifikasi di Februari ini ada lima keluarga yang terjadi penularan dan di Januari ada enam keluarga," kata Baning pada Selasa (8/2/2022).
"Jadi dari kontak di luar keluarga akhirnya sudah terjadi kontak di keluarga. Oleh karena itu, dimohon prokes betul-betul ditingkatkan Semakin banyak OTG di luar sana semakin sulit kita menentukan apakah mereka tertular," sambung Baning.
BACA JUGA: Setelah 13 Tewas di Bukit Bego, Pemda DIY Masih Ragu Melarang Bus Wisata Naik ke Mangunan
Berdasarkan pemetaan gugus tugas setempat, klaster keluarga di Kulonprogo di bulan Januari terdapat di kapanewon Kalibawang sebanyak satu keluarga, Nanggulan dua keluarga, Wates satu keluarga, Galur satu keluarga, dan Pengasih satu keluarga.
"Sehingga, di bulan Januari 2022 total jadi enam klaster keluarga. Februari ada lima. Temon dua keluarga, Wates dua keluarga, Galur satu keluarga. Mereka sudah kami minta untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," imbuh Baning.
Lebih lanjut, kasus klaster keluarga di Kulonprogo dikatakan Baning berasal dari perjalanan ke luar wilayah bumi binangun. Tidak sedikit masyarakat yang bepergian ke salah satu pusat keramaian di wilayah Jogja. Terlebih, kasus klaster keluarga juga banyak yang masuk kategori OTG.
"Artinya, semakin sulit kita menentukan dimana sih titik risiko terjadinya penularan tapi dari yang ada adalah pertemuan orang dalam jumlah besar itu akhirnya kita curigai sebagai tempat penularannya," ungkap Baning.
Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami, mengatakan jawatannya terus mengupayakan untuk memantau kasus probable Omicron yang ada di Kulonprogo. Sampai saat ini, terhitung sudah ada 24 sampel yang telah dikirimkan oleh jawatannya ke BBVET Wates.
"Untuk tes Omicron Kulonprogo, kami sudah mengirimkan ke BBTKLPP sebanyak dua kali pengiriman itu yang pertama sebanyak empat hasilnya negatif. Kemudian, selanjutnya kemarin dari BBVET juga mengirim lagi ke BBTKLPP ada 21 sampel dan ini belum ada hasil baru dikirim kemarin tanggal 3 Februari 2022. Jadi total 24, empatnya non probable dan 21 belum ada hasil," terang Baning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement