Sultan Khawatir Virus Corona Terus Bermutasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengkhawatirkan kemungkinan virus Corona terus bermutasi seiring dengan sulitnya masyarakat mengontrol diri. Jika virus tersebut terus bermutasi, Raja Ngayogyakarta ini mengkhawatirkan kondisi pandemi Covid-19 sulit berlalu dan berpengaruh terhadap kemampuan anggaran baik di level daerah maupun Pusat.
Sultan mengatakan kebijakan apa pun yang diterbitkan pemerintah dalam menangani pandemi, selama masyarakat tidak bisa mengontrol diri untuk melakukan pembatasan maka dampaknya akan terjadi mutasi virus terus menerus. Karena suntikan vaksinasi yang diberikan saat ini bersifat bukan mematikan virus. Karena faktanya mereka yang sudah divaksin masih dapat tertular.
Advertisement
“Itu imun gitu lho tapi lama-lama juga menurun baru nanti jangka menengah panjangnya, lebih baik imunnya tapi bukan membunuh virus dari awal disuntik lebih tinggi punya jangka panjang imunitas,” katanya di Kompleks Kepatihan, Kamis (3/2/2022).
BACA JUGA:Hati-Hati! Kasus Covid-19 Indonesia Naik 235 Persen dalam Sepekan
Sultan khawatir jika belum ada obat yang bisa membunuh virus tersebut maka akan terus bermutasi. “Karena tidak membunuh itu saya khawatir, tapi saya bukan org ahli lho hanya dari pengalaman mutasi-mutasi [virus]. Saya khawatir kita vaksin dan sebagainya tapi karena ada omicron tidak membunuh hanya dasarnya imunitas nyatanya juga yang sdh suntik bisa [tertular], saya khawatir nanti mutasi lagi,” ucapnya.
Jika mutasi virus Corona ini terus menerus terjadi, kata Sutan, maka yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah sampai kapan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah bisa bertahan.
“Kalau seperti ini terus, kapan selesainya? lha kalau kapan selesainya, apa kita mampu bertahan, kan bisa jadi miskin karena anggaran dipakai semua setiap tahun seperti itu kalau terjadi mutasi,” ujarnya.
Menurut Sultan yang diperlukan dari pengalaman mutasi saat ini adalah kemampuan menciptakan vaksinasi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut, alias langsung menghentikan. Karena jika tidak, maka omicron tidak lenyap, melainkan bermutasi lagi
“Tetapi kekhawatiran seperti itu kalau yang kondisi seperti itu sekarang tanya APBD mampu bertahan engga, APBN mampu bertahan enggak. Akhirnya kan itu gitu lho. Sama juga negara barat akan mengalami hal yang sama,” katanya. (Sunartono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement