Advertisement

Harian Jogja

Sultan Minta Atraksi Seni di Teras Malioboro Dihentikan

Sunartono
Kamis, 24 Februari 2022 - 17:27 WIB
Bhekti Suryani
Sultan Minta Atraksi Seni di Teras Malioboro Dihentikan Suasana Teras Malioboro 1, Jogja, Sabtu (19/2/2022) malam - Harian Jogja/Sirojul Khafid.\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta kegiatan atraksi seni di Teras Malioboro sementara dihentikan di tengah lonjakan kasus Covid-19. Penghentian itu dilakukan demi mencegah terjadinya kerumunan.

Sultan mengatakan atraksi seni terpaksa dihentikan sementara karena berisiko terjadi kerumunan. “Minggu berkerumun karena di Malioboro diselenggarakan berkesenian saya minta diberhentikan saja, karena semua berkerumun di situ jadi risikonya besar. Tolong teman-teman pers [media] bagaimana [mengedukasi] masyarakat agar mau menjaga prokes, memakai masker itu penting,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kamis (24/2/2022).

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

Terkait meningkatnya kasus Covid-19 di DIY, menurut Sultan prokes menjadi kunci utama dalam mencegah penularan. Sehingga bukan soal buka tutup suatu wilayah, melainkan kesadaran masyarakat menaati prokes.

“Masyarakatnya itu mau menghindari kerumunan atau tidak, kita akan mencoba untuk bagaimana [memperketat prokes]. Ini bukan masalah dibuka atau ditutup, tetapi bagaimana kesadaran masyarakat prokes dan pakai masker itu sesuatu yang penting. Begitu kena OTG ya di rumah, kan gitu aja,” ucap Raja Kraton Ngayogyakarta ini. 

BACA JUGA: Siap-Siap! Mulai Besok, KA Joglosemarkerto Cilacap-Jogja Beroperasi

DIY berupaya mencegah dengan menambah selter untuk menampung warga yang positif Covid-19. Ketaatan prokes kini menjadi persoalan tersendiri karena kesadaran masyarakat mulai menurun. Sehingga beberapa warga yang cenderung tidak peduli dengan prokes.

“Kalau penambahan selter tidak ada masalah, kita sudah menyiapkan, kalau [Hotel] Mutiara penuh kami punya selter yang dikelola Pemda DIY. Masalahnya kan kesadaraan warga masyarakat turun, dalam arti sakkarepe dewe [semaunya sendiri], berkerumun yo sak karepe dewe, ora nganggo masker dan sebagainya. Karena [prokes] itu yang paling pokok karena penularannya cepat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Lokakarya Animasi Digelar di Sleman

Lokakarya Animasi Digelar di Sleman

Jogjapolitan | 6 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Baca Koran harianjogja.com

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Imsak dan Buka Puasa untuk Wilayah Jogja Selama Ramadan 2023

News
| Jum'at, 24 Maret 2023, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Ini 10 Negara dengan Durasi Puasa Terpanjang di Dunia pada 2023

Wisata
| Jum'at, 24 Maret 2023, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement