Belum Tutup Bulan, Petugas Covid-19 Sleman Sudah Makamkan 51 Jenazah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Kasus kematian pasien Covid-19 di Sleman pada Februari ini melonjak tajam. Sejak 1-24 Februari tercatat Tim Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mengubur sebanyak 51 jenazah pasien Covid-19.
Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto mengatakan peningkatan jumlah pasien Covid-19 terjadi dalam sepekan terakhir. Pada 21 Februari, jumlah pasien yang dimakamkan sesuai protokol pemakaman jenazah Covid-19 sebanyak 27 kasus.
Advertisement
"Sampai hari ini jumlah jenazah yang kami makamkan sebanyak 51 jenazah," kata Lilik saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Kamis (24/2/2022).
Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan pasien yang meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19. Hanya ada 1-2 kasus jenazah yang meninggal saat pasien menjalani Isoman. "Rata-rata dari rumah sakit, Februari ini yang meninggal saat isoman hanya dua kasus. Seperti hari ini, ada 1 kasus pasien yang meninggal Isoman di Kwagon, Sidorejo, Godean," katanya.
Dia menjelaskan, rata-rata jenazah pasien Covid-19 yang meninggal dimakamkan oleh Tim pemakaman jenazah tingkat kalurahan. Mereka kemudian melaporkan kepada Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman. Sementara 7 tim pemakaman di Posko ikut membantu memakamkan jenazah jika tim pemakaman kalurahan sudah kesulitan.
"Seperti hari ini sampai pukul 16.00 sudah ada 7 pemakaman. Yang ditangani posko ada 4 pemakaman dan yang ditangani Satgas Kalurahan 3 pemakaman," kata Lilik.
BACA JUGA: Jalan Polisi Istimewa Buntu & Pendek, Ada Kaitan dengan Jembatan Misterius?
Sejauh ini, katanya, rata-rata usia yang meninggal dan dilakukan pemakaman dengan protokol Covid-19 di atas 50 tahun. Kebanyakan dari pasien yang meninggal memiliki komorbid. "Ada juga yang dimakamkan bukan pasien yang dirawat di sini, dirawat diluar kota tapi dimakamkan di sini karena warga Sleman," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama mengatakan jumlah pasien yang meninggal tercatat sebanyak 30 kasus. Jika ditambah dengan laporan Satgas Covid-19 per Kamis (23/2/2022) di mana terdapat tambahan 3 kasus maka total pasien yang meninggal sebanyak 33 kasus.
Cahya mengatakan, rata-rata pasien yang meninggal sudah memiliki penyakit penyerta (komorbid). Dinkes belum menemukan kasus di mana pasien yang meninggal tidak memiliki komorbid seperti yang terjadi di Bantul.
"Pasien yang meninggal, kalau di Sleman memang sebagian besar lansia, belum divaksin dan memiliki komorbid," kata Cahya.
Meski terjadi penambahan jumlah kasus harian, Cahya mengatakan jika BOR atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Sleman masih memadai. Untuk TT ICU misalnya, dari 103 bed yang disediakan baru terisi 21 bed atau 20,39%. "Untuk yang TT Non ICU dari 657 bed baru digunakan 350 bed atau 53,27 persen," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Cek Cuaca di Jogja Sabtu 23 November 2024, Waspadai Potensi Hujan Petir di Kota Jogja
- Program Makan Bergizi Gratis, Pemkab Bantul Petakan Kalurahan Pemasok Ikan Segar
- Ichlinks Video Competition, Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda melalui Kompetisi Video
- Siap-siap! Warga Sleman, Bantul dan Kulonprogo, Ada Pemadaman Listrik Hari Ini, Sabtu 23 November 2024, Cek Lokasinya di Sini
- Kampenye Akbar Heroe-Pena Libatkan Ribuan Warga
Advertisement
Advertisement