Advertisement
2 Bulan PTM, 1.200 Pelajar SMA/SMK di DIY Terpapar Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Disdikpora DIY mengidentifikasi ada sekitar 1.200 pelajar dari jenjang SMA/SMK serta SLB di DIY terpapar Covid-19. Selain tertular dari klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM), mereka juga mengalami penularan di lingkungan keluarga.
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya menjelaskan sekitar 1.200 pelajar di DIY terpapar Covid-19. Mereka berasal dari SMA/SMK dan SLB yang berada di bawah naungan Pemda DIY. Adapun jumlah paparan itu merupakan hasil identifikasi Disdikpora DIY sejak PTM semester genap dimulai pada 3 Januari 2022 lalu. Dengan demikian dua bulan PTM berjalan ada 1.200 pelajar SMA, SMK dan SLB yang positif Covid-19. Jumlah itu berasal dari 60 sekolah.
Advertisement
"Sejak tanggal 3 Januari atau PTM dimulai itu kira kira ada 1.200 siswa yang terpapar, itu berasal dari 60 sekolah," katanya, Jumat (25/2/2022).
Didik memastikan dari jumlah tersebut tidak ditemukan ada tingkat keparahan pada siswa yang terpapar. Sebagian besar dengan tanpa gejala sehingga mereka cukup melakukan isolasi mandiri dan mengikuti pembelajaran secara daring.
"Tidak ada yang sampai parah, semuanya itu OTG. Ya cuma hasil skrining dia swab hasil positif, karena antisipasi penularan sehingga harus kami PJJ-kan," katanya.
Baca juga: Corona Meroket Lampaui Delta, DIY Siapkan Selter Tambahan dan Dana Tak Terduga
Penanganan siswa yang terpapar terkait medis dilakukan oleh faskes terdekat dengan sekolah, melalui pelacakan kontak warga sekolah dengan siswa yang dinyatakan positif. Menurut Didik tidak semua sekolah yang ditemukan kasus positif kemudian ditutup total. Jika penularan terjadi antar siswa dalam satu kelas dan tidak melebar ke kelas lain, maka satu kelas tersebut yang harus pembelajaran daring. Akan tetapi jika penyebarannya sudah antarkelas maka satu sekolah harus PJJ dengan waktu tertentu.
"Otomatis kalau menular antarkelas berarti dioffkan satu sekolah. Tetapi kalau hanya beberapa misalnya total ada berapa puluh kelas satu sekolah dan yang terpapar hanya lima kelas maka hanya lima kelas saja yang di off kan lalu PJJ. Kami luwes saja," katanya.
Ia menambahkan penularan tersebut tidak semuanya klaster PTM, karena ada banyak yang tertular dari rumah. Didik meyakini prokes di sekolah sudah cukup ketat, justru ketika pelajar di luar sekolah yang kadang mengkhawatirkan.
"Memang ada beberapa yang tertular dari rumah kemudian menular ke beberapa siswa, jadi bukan karena PTM. Kalau di sekolah kami meyakini prokesnya cukup baik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Siap-siap Gobyos! Ini Rekomendasi Warung Oseng Mercon di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cerita Penikmat Bakmi Jawa Pak Pele Kaget saat Dikunjungi Jokowi
- Sekda Jogja: Masjid Punya Kekuatan dalam Pemberdayakan Umat
- Jokowi Resmikan Jembatan Kretek 2 Bantul, JJLS Banten ke Banyuwangi Rampung Tahun Ini
- Putusan Kasasi Klitih Gedongkuning Dibocorkan, Keluarga Terdakwa Kaget Tak Terima
- Ditanya soal Tanah Tutupan Jepang Terdampak JJLS, Ini Jawaban Presiden
Advertisement
Advertisement