Advertisement
Pelaku UKM di DIY Didorong Memiliki Online Shop Agar Lebih Profesional
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Puluhan pelaku UMKM di DIY didorong untuk membuat website penjualan online. Selain memaksimalkan pemasaran, keberadaan website penjualan online bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas mereka.
Creative Manager PT Qwords Evida Fauziah mengatakan keberadaan website penjualan online tersebut dinilai penting agar produk yang diproduksi bisa lebih dikenal lebih luas oleh masyarakat. Selain itu, keberadaan website tersebut juga memberikan nilai kepercayaan yang lebih dari masyarakat.
Advertisement
"Kami memberikan pelatihan pembuatan website kepada pelaku UMKM agar mereka bisa lebih aware untuk memasarkan produknya secara online. Selama ini masih banyak pelaku UMKM yang hanya berjualan offline dan di media sosial," katanya, Selasa (1/3/2022).
Lembaganya bekerjasama dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) DIY memberikan domain gratis dan free hosting bagi peserta pelatihan selama satu tahun. Website yang diberikan kepada pelaku UMKM basisnya ecommerce untuk berjualan online. "Kami melatih mereka agar mereka bisa berjualan secara online. Tingkat keamanan datanya juga terjamin," katanya.
Dari puluhan peserta yang mengikuti pelatihan tersebut sebagian sudah berusia lansia. Namun Vida mengaku peserta tetap antusias untuk belajar membuat website. "Kami latih dan dampingi satu-satu. Semangatnya luar biasa. Ini tantangan juga bagi kami karena antusiasme peserta sangat tinggi," kata Vida.
Baca juga: Permintaan Kredit UMKM Skala Menengah di BRI Masih Rendah
Koordinator Konsultan PLUT DIY Wahyu Triatmojo mengatakan peserta pelatihan selain dari Kota Jogja juga berasal dari Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. Para peserta, katanya sebelumnya belum memiliki website. "Ada yang punya website tapi belum optimal dimanfaatkan. Mereka lebih memilih penjualan menggunakan media sosial. Jadi dengan menjual melalui website pelaku UMKM akan lebih profesional mengelola online shop," katanya.
Para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari berbagai sektor. Mulai kuliner, kerajinan, fashion dan lainnya. Peserta merupakan pelaku UKM kategori berkembang. "Kegiatan ini digelar dua jam, namun kami dampingi selama tiga bulan. Kami juga mendampingi secara online agar mereka mampu mengelola online shop nya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement