Advertisement

Sleman Genjot Produksi Padi Sembada Merah & Hitam

Abdul Hamied Razak
Selasa, 01 Maret 2022 - 08:27 WIB
Budi Cahyana
Sleman Genjot Produksi Padi Sembada Merah & Hitam Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman berupaya menggenjot pemasaran beras varietas lokal, yakni Sembada Merah dan Sembada Hitam yang merupakan produk lokal Sleman. Kedua produk unggulan tersebut melengkapi produk beras asal Sleman yang sudah dikenal oleh masyarakat.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan penerapan teknologi di sektor pertanian dinilai penting, salah satunya untuk tanaman padi. Menurut Danang, penerapan teknologi selama budi daya padi dinilai efektif dan efisien baik dari sisi tenaga, waktu hingga biaya. Hasilnya juga menguntungkan bagi petani.

Advertisement

"Sektor pertanian sangat penting, karena merupakan kebutuhan pokok untuk kehidupan. Oleh karena itu harus terus dikembangkan dan ditingkatkan menjadi pertanian modern," katanya seusai panen padi organik merah di Sumberharjo, Prambanan, akhir pekan kemarin.

Dalam kegiatan tersebut, Danang juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Koperasi Milenial Petani Kreatif Yogyakarta (Kompak Yo) dan PT Telkomsel dalam mengujikan pertanian presisi dengan pengaplikasian pesawat nirawak atau drone saat budi daya padi.

Menurut Danang, petani harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi baik untuk mendongkrak produktivitas, menjaga kualitas produk, menjamin kontinyuitas produk yang dihasilkannya, serta mampu mengakses pasar digital. "Upaya untuk mengembangkan potensi bidang pertanian di Sleman pada saat ini membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang andal, unggul kreatif, inovatif, profesional dan berdaya saing, demi mendukung terwujudnya industri pangan berbasis pertanian modern," kata Danang.

Direktur PT Fajar Jaya Revolusi, Sigit Waskito menyampaikan teknologi pertanian yang diterapkan di Sumberharjo, Prambanan dimulai dengan penggunaan pupuk organik cair BIO Konversi. Kegiatannya dilakukan mulai dari pratanam atau pembenahan tanah, pembenihan, pemupukan, hingga panen raya.

Penerapan teknologi pertanian organik ini dapat menaikkan produksi panen yang awalnya enam ton per hektare menjadi sembilan ton per hektare. Hal ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh semua pihak.

“Mulai dari konsep mapping dengan drone, pengukuran unsur hara tanah, pemupukan, penyemprotan pestisida dengan drone yang sangat terukur dan tepat penggunaan volume pupuk dan lain-lain. Drone ini dilengkapi dengan sensor dan GPS sehingga bisa menjangkau semua sudut area tanaman," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement