Advertisement

Pemindahan PKL Tak Berpengaruh, Malioboro Tetap Padat Pada Malam Minggu

Budi Cahyana
Sabtu, 05 Maret 2022 - 22:17 WIB
Budi Cahyana
Pemindahan PKL Tak Berpengaruh, Malioboro Tetap Padat Pada Malam Minggu Malioboro dipadati kendaraan dan wisatawan pada malam Minggu atau Sabtu (3/5/2022) malam. - Harian Jogja/Budi Cahyana

Advertisement

Harianjoga.com, JOGJA—Pemindahan pedagang kali lima dari trotoar Malioboro tak berpengaruh terhadap keramaian di kawasan tersebut. Malioboro tetap padat dengan kerumunan orang-orang dan lalu lintas kendaraan pada Sabtu (3/5/2022) atau malam Minggu.

BACA JUGA: Sudah Dicat Putih, Begini Gambaran Bangunan Asli Malioboro pada Zaman Dahulu

Advertisement

Kemacetan bahkan muncul di jalan menuju Malioboro, yakni di utara Hotel Grand Inna Malioboro. Mobil dan sepeda motor mengantren hingga ujung Jalan Mataram. Sementara, di depan Teras Malioboro 2, tempat relokasi PKL yang semula menempati jalur pedestrian Malioboro, wisatawan berkumpul. Mereka hendak masuk atau baru saja keluar dari Teras Malioboro 2.

“Malioboro tetap ramai di malam Minggu meski sudah tidak ada PKL di pinggir jalan. Kami malah jadi lebih dekat ke tempat PKL berjualan,” kata Faras, wisatawan asal Temanggung, Jawa Tengah.

Wisatawan juga banyak berkumpul di depan Pasar Bringharjo dan depan Teras Malioboro 1. Sementara, kendaraan harus berjalan pelan saat melewati Jalan Malioboro karena lalu lintas cukup padat. Pemandangan seperti ini hampir sama seperti sebelum pandemi atau sebelum PKL dipindah ke lokasi baru.

Sebelumnya, Pemda DIY mengungkapkan rencana menjadikan kawasan Malioboro sebagai galeri seni dan budaya terpanjang di Tanah Air.

“Nanti akan menjadi galeri terpanjang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Laksmi Pratiwi, Senin (28/2/2022) malam.

Konsep Malioboro sebagai galeri terpanjang itu masih akan dimatangkan bersama para akademisi berbagai kampus, termasuk Institut Seni Indonesia (ISI), seniman, serta elemen masyarakat lainnya.

Sebagai gambaran awal, menurut dia, sepanjang Jalan Malioboro bakal dihiasi karya-karya "street art" atau seni jalanan.

Beberapa pertunjukan seni dan budaya, kata dia, juga mulai digelar di sentra pedagang kaki lima (PKL) di Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.

BACA JUGA: Malioboro Tetap Ramai Tanpa PKL di Trotoar, Wisatawan Kini Bisa Selonjoran

Menurut dia, rangkaian penataan kawasan Malioboro yang masih terus berlangsung hingga saat ini bertujuan mengembalikan memori kolektif kawasan itu sebagai tempat masyarakat berkreasi dan mencari inspirasi.

“Dulu kan Malioboro sebagai tempat yang sangat kondusif bagi orang, seniman, budayawan mendapatkan inspirasi, mendapatkan ruang-ruang berkreasi. Ke depan juga akan seperti itu tapi pada bentuk-bentuk yang lebih memuliakan Malioboro dengan saling menghargai hak dan kewajiban, serta peran masing-masing,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement