Advertisement
Tersembunyi! Situs Mantup, Tempat Ritual Pernikahan di Masa Lampau

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sebuah situs bersejarah masih tersimpan di tengah sawah tepatnya di Kampung Sampangan, Baturetno, Banguntapan, Bantul. Situs di bawah pengawasan BPCB DIY ini bernama situs Mantup yang merupakan tempat ritual pernikahan di masa lampau.
Situs ini sebenarnya mudah diakses. Dari Jalan Wonosari maupun Jalan Majapahit atau Ringroad Timur. Hanya saja, memang tidak banyak masyarakat yang mengetahui situs ini. Kebetulan, dari Jalan Raya situs ini telah tertutup bangunan seperti keberadaan kafe hingga beragam industri kreatif di seputaran kampung tersebut.
Advertisement
"Saya kebetulan baru pertama kali melihat ini," kata salah seorang pengunjung yang menyempatkan menengok situs yang terpagar itu, Selasa (15/3/2022).
Berdasarkan papan informasi yang tertulis di Kompleks Situs Mantup, situs ini pertama kali ditemukan pada 25 Juni 1991 oleh 15 orang pekerja yang sedang menggali tanah milik seorang warga bernama Sumiyanto. Ketika itu penduduk sedang mengadakan penurunan permukaan tanah sawah untuk memudahkan pengairan yang berada di kedalaman 1,4 meter yang sekarang stratigrafi tanahnya menunjukkan adanya lapisan vulkanik mmebuktikan bahwa situs ini pernah terkena lahar akibat aktivitas gunung Merapi.
Situs mantup terdiri atas tiga bangunan berukuran kecil yang berjajar dari utara ke selatan dengan arah ke barat. Bangunan pertama terletak di utara berukuran 250x250x175 cm. Bangunan kedua di tengah berukuran 228 x 228 x 200cm dan ketiga di selatan dengan luas 216 x 216 x 158 cm, berada di kedalaman 1,4 meter.
Pada bangunan terdapat arca kalyanasundaramurti yang berukuran 70x35x20 cm terbuat dari natu andesit. Arca ini telah diamankan di Kantor BPCB DIY. Arca ini menggambarkan laki dan perempuan dalam posisi bergandengan tangan yang diduga merupakan penggambaran perkawinan Ciwa dan Parwati.
Fungsi situs ini sebagai tempat untuk melangsungkan upacara perkawinan dalam suatu bangunan suci dimaksudkan untuk memperoleh berkah dari dewa yang diarcakan dalam bentuk bangunan suci. Bentuk tubuh dan atap situs mantup tidak diketahui lagi karena reruntuhan.
Sisa bagian kaki situs dengan batu polos, situs ini tidak memiliki ornamen atau seni hias. Adanya arca menunjukkan bahwa sifat keagamaan situs ini merupakan Hindhu khususnya pemuja dewa Ciwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polemik Bau Kandang, Warga Blokade Akses Rumah Peternak Babi di Bantul
- Pemkab Raih Opini WTP ke-10 Secara Beruntun, Begini Harapan Bupati Gunungkidul
- Ini Cara Pemkot Jogja Turunkan Prevalensi Stunting, Tahun Ini Targetkan di Bawah 12 Persen
- IPM di Kota Jogja Tertinggi Nasional, Penurunan Ketimpangan Pendapatan Jadi Tantangan
- Cegah Kekerasan Seksual, RSA UGM Punya Sistem Pengawasan Berlapis
Advertisement