Advertisement

Pendorong Gerobak Malioboro Minta Kejelasan Nasib

Yosef Leon
Jum'at, 25 Maret 2022 - 15:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pendorong Gerobak Malioboro Minta Kejelasan Nasib Ilustrasi. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Sejumlah pendorong gerobak yang tergabung dalam Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro (PPGM) meminta kejelasan soal nasib mereka setelah pedagang kaki lima (PKL) direlokasi. Mereka meminta jaminan pekerjaan karena menganggur setelah PKL Malioboro dipindah ke tempat baru.

Ketua PPGM, Kuat Suparjono mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat kepastian soal jaminan pekerjaan pengganti dari pemerintah setempat. Padahal, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengadu ke Pemkot Jogja untuk minta difasilitasi soal pekerjaan baru setelah penataan Malioboro dilakukan.

Advertisement

Sampai saat ini nasib para pendorong gerobak masih tetap diujung tanduk. Kuat mengklaim bahwa, anggotanya bahkan terancam kehilangan rumah karena tak mampu membayar biaya angsuran pelunasan jika enam bulan tidak melakukan pembayaran. Pihaknya pun mengadu ke DPRD setempat untuk memberikan alternatif solusi bagi nasib mereka.

"Aduan ini kami harapkan disampaikan DPRD Kota Jogja ke pemerintah baik di Pemkot atau Pemda DIY. Pertama kita meminta pekerjaan yang layak agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kedua kita berharap mendapat lapak untuk usaha," katanya saat mengadu ke DPRD Kota Jogja, kemarin.

Baca juga: Viral Kuda Andong Malioboro Tertunduk Lesu Kehujanan, Warganet Merasa Kasihan

Kuat menjelaskan, saat ini tinggal segelintir pendorong gerobak saja yang bertahan di dalam paguyuban karena merasa pemerintah abai untuk memberikan jaminan. Dari 91 anggota, kini yang bertahan hanya sebanyak 29 orang. Pihaknya juga meminta bahwa skema pemberian lapak tidak harus diberikan kepada semua anggota. Berapa pun yang difasilitasi oleh pemerintah pihaknya siap untuk mengelola.

"Kalau lapak kami tidak masalah dapat di Teras Malioboro 1 atau 2. Seberapa dapatnya, itu yang nanti kita kelola bersama-sama," ungkap dia.

Ketua Pansus Penataan Malioboro DPRD Kota Jogja, Antonius Fokki Ardiyanto menyebut, ada dampak lain yang ditimbulkan dari proses penataan kawasan Malioboro. Salah satunya yakni pendorong gerobak yang kehilangan pekerjaan dan terancam menganggur.

Fokki mengklaim bahwa, pihaknya berencana untuk memberdayakan para pendorong gerobak untuk menjadi tenaga kebersihan di kawasan Malioboro. Rencana itu juga sudah dikoordinasikan dengan sejumlah pihak. Sehingga lewat upaya itu, diharapkan pendorong gerobak bisa menyambung hidup.

"Kalau kita lihat itu sangat mungkin apakah di perubahan Danais yang dilakukan di bulan Maret ini atau nanti di APBD perubahan Kota Jogja. Kalau itu terjadi maka kita bisa membuat solusi yang bagus supaya tidak ada pemiskinan rakyat," terang dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement