Advertisement
Sukses Hadapi Geng Motor, Ini Saran Ridwan Kamil untuk Atasi Klithih
![Sukses Hadapi Geng Motor, Ini Saran Ridwan Kamil untuk Atasi Klithih](https://img.harianjogja.com/posts/2022/04/06/1098686/ridwan-kamil.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam kunjungannya ke Jogja memberikan saran untuk mengatasi kekerasan jalanan atau lazim disebut sebagai klithih.
BACA JUGA: Jogja Betah Berada di Trending Topic Twitter Pasca Kasus Klithih
Advertisement
Ridwan Kamil belajar dari pengalamannya mengatasi geng motor yang ada di Bandung maupun Jawa Barat.
Dalam kunjungannya ke rumah Butet Kertaradjasa di Kasihan, Bantul, Rabu (6/4/2022), Ridwan Kamil menceritakan beberapa cara yang ia gunakan dalam mengatasi geng motor di Jawa Barat, salah satunya merangkul para geng. Para pimpinan dari kelompok tersebut dipanggil dan dirangkul lantas dapat disalurkan ke KNPI.
“Merangkul mereka [geng],” kata Ridwan Kamil.
Langkah yang kemudian dilakukan untuk mengatasi persoalan ini yakni mengadakan bootcamp. “Semuanya, tokoh-tokohnya dilatih oleh militer, diapakan-diapakan, akhirnya ada wawasan kebangsaan, wawasan ketertiban dan lain-lain,” ujarnya.
Menurut Ridwan Kamil, perlu sebuah program pelatihan seperti bootcamp untuk mereka. “Direkrut, dilatih oleh institusi negara begitu. Pulang-pulang mungkin pemikirannya bisa lebih baik. Menurut saya bisa [diterapkan secara nasional]. Orang Indonesia pada dasarnya kadang-kadang butuh dirangkul saja. Jangan selalu kayak bola bekel gitu ya, makin dipantul, pantulannya makin keras, kalau dipelanin, kalau dirangkul, saya punya optimisme,” ujarnya.
Ridwan Kamil menyebut bila anak muda perlu dibikin sibuk dengan hal-hal yang positif.
“Bahasa gampangnya gini kalau dari saya, anak muda itu dibikin sibuk gitu aja. Tapi sibuk yang positif sehingga enggak ada waktu untuk mikir yang macam-macam,” ujar dia.
BACA JUGA: Ribut-Ribut Istilah Klithih, JCW: Penanganan & Pencegahan Harusnya Jadi Perhatian
Seniman Jogja, Butet Kertaradjasa, berpendapat klithih juga dapat diatasi dengan pendekatan budaya. Butet menilai tempat bertumbuhnya komunitas seni yang difasilitasi melalui Dana Keistimewaan harus diperbanyak.
Butet mencontohkan dirinya yang sejak muda telah mengenal dunia seni. “Kayak saya ini, remaja sudah berkesenian. Menyelematkan hidup saya karena jalan kebudayaan,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement