Advertisement
Diprotes Warga, DPUP ESDM DIY: Mau Tak Mau TPA Transisi Tetap Dibangun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY menargetkan, tempat pembuangan akhir (TPA) transisi yang dibangun tepat di sebelah utara TPST Piyungan akan beroperasi pada akhir Agustus 2022. Saat ini pengerjaan proyek tersebut terus dikebut.
"TPA transisi baru mau mulai dibangun dan proses mobilisasi dengan rekanan nanti selesai mudah-mudahan Agustus akhir dan bisa untuk TPA baru. Lokasinya di sebelah utara TPA yang sekarang," kata Kepala DPUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbanti, Senin (9/5/2022).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA: Inflasi April 2022 di DIY Tertinggi Selama Pandemi sejak 2020
Dia menyebut, pada TPA transisi nantinya penanganan sampah akan dilakukan dengan metode pengolahan.
Sampah yang masuk ke TPA tidak langsung dibuang melainkan diolah sedemikian rupa kemudian diratakan dan ditimbun dengan tanah. Meski begitu ia mengakui bahwa cara ini tetap menimbulkan limbah.
"Memang yang TPA transisi ini juga mendapat penolakan dari warga. Tetapi ya harus dibangun, kalau tidak mau ke mana sampah ini," ungkap dia.
Musababnya TPST Zona A yang dulu dijadikan tempat pembuangan sudah tidak mampu lagi untuk menampung sampah baru.
Bahkan tempat itu sudah dinyatakan tidak sanggup menampung sampah sejak 2012 lalu. Pembuangan pun sudah dialihkan ke Zona B yang disebut sebagai TPA pengolahan. Namun tetap diprotes warga lantaran bau dan limbahnya sampai ke permukiman.
Anna menambahkan, TPA transisi itu nantinya berdiri di lahan seluas 5,8 hektare (ha). Pihaknya dibantu oleh Kementerian PUPR untuk membangun sistem pengolahan sampahnya.
"Pengelolaan limbahnya yang sekarang sedang dibangun oleh Kemen-PUPR dan selesai pada Juli," jelasnya.
BACA JUGA: PTM 100% Diberlakukan di Bantul, 4 Agenda Ini Jadi Bidikan Pemkab
Secara bertahap pun Pemda DIY juga berupaya untuk membangun skema pengolahan sampah berbasis pabrik.
Cara ini diklaim akan efektif sebagai solusi pengolahan sampah dan disebut-sebut tidak menimbulkan limbah dan merusak lingkungan sekitar.
"Untuk pabrik dengan sistem KPBU itu nanti di sisi barat TPA dengan luas 5,8 ha. Kalau itu nanti sudah dengan teknologi pengelolaannya. Semuanya tentu proses dan kerja sama dengan pihak ketiga juga lantaran anggaran yang besar. Kalau dengan sistem pabrik tentu mudah-mudahan tidak lagi ada pencemaran dan merusak lingkungan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Kronologi Orang Terkaya RI Digugat Rp1 Triliun, Diduga Terlibat Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hari Pertama, Delegasi ATF Santap Makan Ala Kraton hingga Kunjungi Ruang HB IX
- Bantul Punya Laboratorium Kesehatan Rp6,2 Miliar
- Bupati Kustini Jadikan Batik Sinom Parijotho Salak sebagai Branding Kabupaten Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Jumat 3 Februari 2023
- Sultan Menolak Tukar Guling Tanah untuk Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen: Nanti Dibeli Pengusaha
Advertisement
Advertisement