Advertisement
PTM 100% Diberlakukan di Bantul, 4 Agenda Ini Jadi Bidikan Pemkab

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pembelajaran tatap muka (TPM) pada jenjang PAUD hingga SMP di Bantul dilakukan 100% mulai Senin (9/5/2022).
Selain kasus Covid-19 yang sudah semakin melandai, persiapan Ujian Sekolah dan Penilaian Program Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) menjadi motivasi dan alasan Pemkab Bantul menggelar PTM 100%.
Advertisement
BACA JUGA: Kawasan Pantai Padat Wisatawan, Laka Laut cuma Sekali selama Libur Lebaran
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmanto menyebut dilakukannya PTM 100% agar persiapan pembelajaran akhir tahun lebih maksimal.
“Setidaknya ada empat agenda penting di akhir pembelajaran tahun ini, kami buka 100% untuk itu,” jelasnya, Senin.
Keempat agenda tersebut, ujar Isdarmoko, ialah Ujian Sekolah, Penilaiaan Pembelajaran Akhir Tahun, Asesmen Standar Penilaian Daerah (ASDP), dan PISA. “Sulit rasanya untuk menghadapi empat program tersebut tanpa pertemuan langsung dengan siswanya,” kata Isdarmoko.
Khusus untuk PISA, kata dia, dilakukan di 12 SMP secara acak. Sedangkan ASDP dilakukan untuk evaluasi pembelajaran di tingkat provinsi.
“Meskipun sudah PTM 100 persen, kami masih menggunakan kurikulum darurat Cobid-19 jadi jam pembelajaran juga dibatasi,” ujar Isdarmoko.
Selain jam pembelajaran, mata pelajaran juga masih dibatasi pada pembelajaran esensial saja.
BACA JUGA: Gelar Vaksinasi Covid-19, Polres Bantul Sasar Wisatawan Tak Bermasker
Sementara persiapan yang dilakukan untuk PTM 100% adalah memberlakukan syarat vakinasi pelajar yang sudah lebih dari 90%. “Jenjang SMP vaksinasinya 98 persen, kalau SD 92 persen,” ujarnya.
Selain itu, menurut Isdarmoko, prokes di lingkungan sekolah juga sudah disiapkan.
“Tidak cuma hanya untuk Covid-19, mulai pandemi pola hidup bersih dan sehat jadi hal pokok pembelajaran dan dipraktikan juga,” katanya.
Disinggung soal hepatitis akut yang menyerang anak-anak, pihaknya sejauh ini masih menunggu hasil koordinasi dengan instansi terkait.
“Kami juga waswas akan soal penyakit baru ini saat PTM 100 persen, tetapi kami tetap menunggu dulu instruksi khusus untuk ini,” ujarnya.
Sementara itu Kepala SMPN 2 Imogiri Kusnardi mengakui meski sudah PTM 100%, masih ada beberapa siswanya yang tak hadir.
“Hari pertama ini karena kebanyakan melakukan isolasi mandiri dan sakit karena berpergian keluar kota dan ada surat dokternya,” jelasnya.
Kusnardi menyebut pelaksanaan TPM 100% membantu persiapan pembelajaran akhir tahun. “Karena pembelajaran jarak jauh kemarin banyak materi yang kurang dimengerti siswa,” katanya.
Selain itu penerapan kurikulum merdeka belajar yang akan dilakukan tahun depan perlu ada penyesuaiaan dengan siswa. “Koordinasi jadi lebih efektif pas ketemu langsung ini,” jelasnya.
Kusnardi menjelaskan prokes ketat dilaksanakan pada PTM 100%. “Lengkap kami sediakan alat pengukur suhu, sabun tangan, masker cadangan juga,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Selain Membentuk Mahasiswa Siap Kerja, Program Magang Inspire Indosat juga Menciptakan Entrepreneur Masa Depan
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Dalam Lima Bulan Damkarmat Kulonprogo Evakuasi 200 Sarang tawon
- SPMB Sleman 2025, Proporsi 4 Jalur Pendaftaran Berubah
- Produk Pasar Rakyat di Jogja Kini Bisa Dibeli lewat Online di Beringharjo Official Store
- Ada 21 Penjual Resmi Minuman Beralkohol di Sleman, Tersebar di Hotel dan Restoran
- Ratusan Pengangguran di Sleman Dapat Penghasilan lewat Program Padat Karya
Advertisement