Advertisement
Pergantian Bregada Jaga Pakualaman Jadi Destinasi Wisata Budaya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pergantian prajurit jaga atau Upacara Ganti Dwaja di Kadipaten Puro Pakualaman digelar pada Sabtu (14/5/2022) sore.
Kegiatan budaya ini dihelat setiap Sabtu Kliwon atau 35 hari sekali dan diadakan Dinas Pariwisata DIY. Tradisi ini dikemas sebagai atraksi budaya yang menarik perhatian masyarakat dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya.
Advertisement
BACA JUGA: Hanya Truk Dump yang Direkomendasikan Kirim Sampah ke TPST Piyungan
Kasi Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata DIY Ndari Susanti menjelaskan sejak 2015 silam Dinas Pariwisata DIY mendukung kegiatan pergantian dwaja Kadipaten Pakualaman dengan menambah sejumlah atraksi wisata di Alun-Alun Sewandanan, mulai dari jatilan dan berbagai jenis tarian lainnya sehingga banyak masyarakat yang datang. Akan tetapi karena pandemi, atraksi disajikan secara virtual dan bisa diakses di Youtube Visitingjogja.
“Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Secara virtual banyak masyarakat yang datang untuk menyaksikan upacara ini dari luar Di Kota Jogja masih minim kegiatan secara rutin reguler yang bersifat tradisional. Kalau pergantian prajurit jaga ini jadwalnya pasti Sabtu Kliwon," katanya saat ditemui di sela-sela kegiatan, Sabtu (14/5/2022).
Ndari mengungkapkan upacara tersebut sangat ditunggu masyarakat untuk sekadar melihat dan mengabadikan dengan ponsel mereka. Ini bahkan menjadi satu-satunya atraksi pergantian bregada jaga yang ada di Indonesia. Saat sebelum pandemi biasanya para bregada diarak mengelilingi Puro Pakualaman.
"Kami berharap ke depan setelah pandemi mulai mereda, atraksi budaya ini menjadi salah satu destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara. Semoga saja bulan berikutnya level PPKM sudah menurun sehingga bisa menggelar secara luring karena selama PPKM Level 4 tidak digelar," ucapnya.
Selama pandemi, atraksi budaya pendukung lainnya disajikan secara live. Pada Sabtu kemarin atraksi yang ditampilkan merupakan hasil perekaman dari tarian. Dibuka dengan Beksan Sekar Pudyastuti, tari garapan, dan diakhiri dengan tampilan kesenian rakyat. Salah satunya jatilan. "Masyarakat sangat antusias melihat dari kejauhan karena situasi masih pandemi, sehingga disajikan virtual," katanya.
Koordinator Kegiatan Atraksi Wisata Budaya Pergantian Prajurit Jaga Kadipaten Pakualaman Raden Mas Riyo (RMR) Suryo Taruna menjelaskan upacara ganti dwaja atau pergantian prajurit bregada jaga ini diadakan Dinas Pariwisata DIY. Adapun pergantian pada Sabtu sore ini antara Bregada Lombok Abang dengan khas warna merah diserahkan kepada Bregada Plangkir berseragam hitam.
"Tadi dwaja atau patakanya yang merah jadi pergantian dari Lombok Abang ke Plangkir yang dwajanya berwarna hitam. Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Pariwisata DIY," ujarnya.
BACA JUGA: Salut, Staf Kalurahan Ini Bertekad Ubah Paradigma Warga soal Pengelolaan Sampah
Ia menambahkan Kadipaten Pakualaman memiliki dua prajurit bregada yaitu Lombok Abang bdan Plangkir. Adapun jumlahnya sekitar 100 orang, namun karena masih situasi pandemi sehingga dalam pelaksanaan hanya sekitar 30 orang untuk perwakilan kedua bregada. Ke depan jika pandemi terus mereda, akan digelar dengan melibatkan banyak prajurit.
"Karena sesuai palilah dan petunjuk dari Kanjeng Gusti Paku Alam X, pergantian bregada ini diharapkan jadi wisata budaya. Saat upacara pelaksanaan sebelum pandemi digelar dengan keramaian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
Advertisement
Advertisement