Advertisement
Jalur Perbatasan Semin Diperbaiki, Kendaraan Berat Lewat Kapanewon Ngawen

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Perbaikan jalan rusak di perbatasan Gunungkidul-Sukoharjo di Kapanewon Semin kembali dilanjutkan tahun ini. Guna kelancaran proses perbaikan, kendaraan bermuatan berat diimbau tidak melintas dan menggunakan jalur provinsi di Kapanewon Ngawen untuk akses alternatif.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan (DPUP) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) DIY, Andi Kurniawan Dharma mengatakan, lanjutan perbaikan jalur rusak di perbatasan Semin sudah dimulai sejak pertengan April lalu dan ditargetkan selesai pada Oktober mendatang. Total perbaikan ruas jalan sepanjang 1,7 kilometer menelan biaya sekitar Rp9,2 miliar.
Advertisement
Menurut dia, konstruksi jalan disesuaikan dengan pembangunan tahap satu yang terlaksana di 2021 lalu. Rencananya menggunakan cor beton dikarenakan kontur tanah yang labil serta jalur yang sering dilintasi kendaraan berat.
“Kami gunakan cor beton FS45 yang secara mutu dan kualitas sudah memenuhi spesifikasi konstruksi jalan,” kata Andi, Jumat (20/5/2022).
Untuk kelancaran proses perbaikan, kendaraan berat diimbau tidak melintasi di jalur ini. Imbauan tersebut sudah dibuat dipasang di perbatasan Gunungkidul-Sukoharjo.
“Bisa gunakan jalur alternatif lain. Misalnya, jalur Sambeng di Kapanewon Ngawen yang kondisi jalannya sudah bagus,” ujarnya.
Meski demikian, ia memastikan imbauan hanya berlaku untuk kendaraan berat. Sedangkan moda transpotasi lain seperti kendaraan pribadi atau sepeda motor tetap bisa melintas dikarenakan ada sistem buka tutup.
“Tidak sampai ditutup. Tapi, kalau tidak ingin terganggu karena sistem buka tutup, bisa lewat jalur lain,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, ada beberapa jalur untuk masuk Gunungkidul yang melalui perbatasan dengan Jawa Tengah. Ia menilai, salah satu jalur teraman untuk melintas kendaraan besar atau bus pariwata melalui Tanjakan Sambeng di Kalurahan Sambirejo, Ngawen.
“Jalur ini lebih aman. Selain jalannya bagus, lebar jalan juga sudah sangat representative meski kondisinya menanjak,” katanya.
Untuk jalur masuk, Rakhamdian melarang kendaraan berat atau bus pariwisata melintas di Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Ngawen. Kondisi tanjakan dinilai masih sangat ekstrem dan rawan kecelakaan. “Paling aman lewat jalur Sambeng,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Covid-19 dan Flu di Amerika Serikat Melonjak, Pasien Terbanyak Anak-Anak
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Di Mal Pelayanan Publik Kota Jogja Ada Loket Konsultasi untuk Konsultasi Izin APK Pemilu 2024
- Sepi karena Kurang Akses, Pedagang di Taman Kuliner Terminal Wonosari Berhenti Jualan
- Belasan Gedung Sekolah Direhabilitasi di Jogja, Rerata Rusak Ringan
- KPU DIY Wajibkan Peserta Pemilu 2024 Laporkan Dana Kampanye
- Jadi Kota Pendidikan tapi Kasus Bullying Tinggi, Disdikpora Siapkan Strategi Ini
Advertisement
Advertisement