Advertisement
3 Daerah di Jogja dengan Nama Luar Negeri

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Banyak cara dilakukan untuk memudahkan seseorang menghafalkan nama tempat. Salah satunya dengan menyingkat nama asli.
Di Jogja, kebiasaan menyingkat nama seperti sudah biasa dilakukan warga setempat. Nama singkatan yang dimunculkan ini bahkan justru lebih dikenal daripada nama aslinya. Seperti Jalan Kaliurang menjadi Jakal, Jalan Imogiri menjadi Jaim, Taman Siswa menjadi Tamsis dan masih banyak lagi.
Advertisement
Nama-nama singkatan yang ada di Jogja ada yang mirip dengan nama kota di luar negeri. Kedengarannya pun menjadi keren. Apa saja?
1. Pyong Yang
Pyong Yang bagi warga Jogja adalah salah satu kecamatan yang ada di Bantul yakni Piyungan. Pelafalannya yang hampir sama membuat warga kerap memplesetkan Piyungan menjadi Pyong Yang. Pyong Yang adalah nama ibu kota di Korea Utara.
2. Paris
Bukan Paris di Prancis, tetapi Parisnya Jogja adalah Parangtritis. Akronim-akronim seperti ini kerap menjebak orang-orang yang belum biasa dengan menyingkat nama. "Yuk ke Paris", "Main ke Paris Yuk".
Jika tidak tahu aslinya, kalimat ajakan seperti itu bisa ditanggapi serius. Dianggap akan ke Paris di Eropa, padahal hanya ke Jalan Parangtritis atau ke Pantai Parangtritis.
3. Jerman
Bukan Eropa yang dimaksud. Jerman di Jogja adalah jejer Sleman (berdekatan dengan Sleman). Bisa juga Jerman jejer Kauman.
Orang yang tinggal di dekat Sleman akan menggunakan kata "Jerman" ini saat ditanya alamat tinggal atau alamat kerjanya oleh orang lain.
Jadi, pelajari bahasa singkatan di Jogja ya agar Anda tidak terjebak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
Advertisement