Advertisement
Terdeteksi di DIY, Bayi 1 Tahun Diduga Kasus Hepatitis Akut

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–DIY mendeteksi satu kasus hepatitis akut yang diderita bayi berusia satu tahun tiga bulan. Kasus itu kini sedang dalam proses penelitian oleh tim ahli dari Kementerian Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan jawatannya sudah melakukan survei bersama tim dari Kemenkes terkait adanya dugaan hepatitis akut di DIY. Hingga Rabu (25/5/2022) pagi, Kemenkes belum dapat memastikan sakit yang diderita anak tersebut termasuk hepatitis akut atau bukan.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Laporan itu didapatkan dari pusat, sampai dengan tadi pagi kami sudah survei dengan tim ahli pusat. Kasus di Jogja masih harus ada penelitian lagi. Jadi belum disebutkan bahwa itu hepatitis akut," katanya saat dihubungi wartawan pada Rabu (25/5/2022).
Temuan dugaan hepatitis akut itu berawal dari adanya salah satu pasien anak perempuan yang memiliki gejala hepatitis. Pasien dari Jawa Tengah itu dirawat di salah satu rumah sakit di Sleman.
"Jenis kelamin perempuan. Alamatnya dari luar DIY, kebetulan dirawatnya di Sleman. Tetapi kami enggak bisa bilang bahwa itu hepatitis akut karena memang tim ahli dari pusat belum mengatakan itu. Beliau sendiri yang mengatakan enggak bisa [dikatakan hepatitis akut] yang di Jogja masih harus ada penambahan penelitian lagi," kata Pembajun.
Adapun untuk kepastian tersebut harus melalui cek laboratorium. Sampai saat ini kondisi pasien masih dalam pemantauan tim ahli dari Kemenkes. Sebagaimana disampaikan Kemenkes, satu kasus hepatitis akut dari DIY dengan status pending klasifikasi. Artinya pasien tersebut memiliki gejala hepatitis akut misterius, namun hasil serologi jenis virus hepatitis, baik jepatitis A, B, C, D dan E belum semua didapatkan.
"Maksudnya cek laboratorium. Secara medisnya tidak terlihat [itu Hepatitis akut]. Kondisi [pasien] sampai hari ini masih dalam pemantauan tenaga ahli. Daerah asal pasien Jawa Tengah," kata Pembajun.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angin Kencang di Wilayah Bantul, 5 Kapanewon Terdampak
- Pemkab Gunungkidul Pastikan ADD untuk Kalurahan Tidak Dipangkas
- GKR Hemas Ajak Perempuan Muslim Mengamalkan Pancasila
- Waspada Cuaca Ekstrem Empat Hari ke Depan, Hujan Tidak Lama tapi Anginnya Merusak
- Tak Bayar Uang Pengganti, Mantan Lurah Getas Gunungkidul Bisa Dihukum Lebih Lama
Advertisement
Advertisement