Advertisement
Enam Sapi Diduga Terjangkit PMK, Pasar Hewan Siyono Ditutup Sementara
![Enam Sapi Diduga Terjangkit PMK, Pasar Hewan Siyono Ditutup Sementara](https://img.harianjogja.com/posts/2022/05/29/1102229/hewan-ternak.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Perdagangan Gunungkidul menutup Pasar Hewan Siyono Harjo di Kalurahan Logandeng, Playen selama 14 hari. Penutupan dilakukan karena adanya temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di pasar tersebut.
Rencananya penutupan juga dilakukan di pasar hewan lainnya apabila ditemukan kasus yang sama. Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan penutupan pasar hewan Siyono sudah diumumkan kepada seluruh pedagang pada Sabtu (28/5/2022). Pengumuman dilakukan melalui pengeras suara di pasar.
Advertisement
“Dua pasaran wage yang kami tutup dan akan buka lagi pada wage pada 17 Juni mendatang,” kata Kelik, Minggu (29/5/2022).
Menurut dia, selama penutupan akan dilakukan upaya pencegahan dengan membersihkan area pasar. Selain itu, juga ada program sterilisasi melalui penyemprotan cairan disinfektan.
Kelik menambahkan agar penyebaran PMK tidak semakin luas akan bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk penanggulangan. Salah satunya dengan mengintensifkan pengawasan serta peningkatan kebersihan serta upaya sterilisasi. “Upaya pencegahan akan terus kami galakkan dengan meningkatkan pengawasan di pasar hewan lainnya,” katanya.
Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini menambahkan, penutupan hal yang akan dilakukan apabila ada pasar hewan lainnya yang ditemukan kasus PMK pada hewan ternak.
“Pengawasan terus ditingkatkan. Kalau memang ada temuan kasus, maka pasar hewan akan ditutup sementara seperti di Siyono,” katanya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan pada Sabtu pagi petugas pengawasan di Pasar Siyono menemukan enam ekor sapi yang diduga mengalami PMK. Ciri-cirinya, suhu tubuh hewan tinggi, ada luka di bagian mulut serta mengeluarkan air liur.
Meski demikian, Wibawanti mengungkapkan bahwa temuan tersebut masih sebatas suspek. Untuk kepastian, enam ekor sapi tersebut harus dites uji laboratorium.
“Untuk tes akan bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates. Sedangkan enam ekor sapi terindikasi PMK sudah ada upaya pengobatan dan karantina oleh masing-masing pemilik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement