Advertisement

Enam Sapi Diduga Terjangkit PMK, Pasar Hewan Siyono Ditutup Sementara

David Kurniawan
Minggu, 29 Mei 2022 - 13:47 WIB
Budi Cahyana
Enam Sapi Diduga Terjangkit PMK, Pasar Hewan Siyono Ditutup Sementara Ilustrasi pasar hewan - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Perdagangan Gunungkidul menutup Pasar Hewan Siyono Harjo di Kalurahan Logandeng, Playen selama 14 hari. Penutupan dilakukan karena adanya temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di pasar tersebut.

Rencananya penutupan juga dilakukan di pasar hewan lainnya apabila ditemukan kasus yang sama. Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan penutupan pasar hewan Siyono sudah diumumkan kepada seluruh pedagang pada Sabtu (28/5/2022). Pengumuman dilakukan melalui pengeras suara di pasar.

Advertisement

“Dua pasaran wage yang kami tutup dan akan buka lagi pada wage pada 17 Juni mendatang,” kata Kelik, Minggu (29/5/2022).

Menurut dia, selama penutupan akan dilakukan upaya pencegahan dengan membersihkan area pasar. Selain itu, juga ada program sterilisasi melalui penyemprotan cairan disinfektan.

Kelik menambahkan agar penyebaran PMK tidak semakin luas akan bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk penanggulangan. Salah satunya dengan mengintensifkan pengawasan serta peningkatan kebersihan serta upaya sterilisasi. “Upaya pencegahan akan terus kami galakkan dengan meningkatkan pengawasan di pasar hewan lainnya,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini menambahkan, penutupan hal yang akan dilakukan apabila ada pasar hewan lainnya yang ditemukan kasus PMK pada hewan ternak.

“Pengawasan terus ditingkatkan. Kalau memang ada temuan kasus, maka pasar hewan akan ditutup sementara seperti di Siyono,” katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan pada Sabtu pagi petugas pengawasan di Pasar Siyono menemukan enam ekor sapi yang diduga mengalami PMK. Ciri-cirinya, suhu tubuh hewan tinggi, ada luka di bagian mulut serta mengeluarkan air liur.

Meski demikian, Wibawanti mengungkapkan bahwa temuan tersebut masih sebatas suspek. Untuk kepastian, enam ekor sapi tersebut harus dites uji laboratorium.

“Untuk tes akan bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates. Sedangkan enam ekor sapi terindikasi PMK sudah ada upaya pengobatan dan karantina oleh masing-masing pemilik,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement