Advertisement

7 Persen Pasangan Tidak Sengaja Hamil, BKKBN Dorong Peningkatan Kepesertaan KB Pria

Media Digital
Senin, 30 Mei 2022 - 06:27 WIB
Jumali
7 Persen Pasangan Tidak Sengaja Hamil, BKKBN Dorong Peningkatan Kepesertaan KB Pria Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di sela kegiatan Gebyar Pelayanan KB MOW BKKBN bekerja sama dengan RSKIA Sadewa dan Tim Medis Pelayanan MOW Bergerak, Sabtu (28/5/2022) - Harian Jogja - Abdul Hamid Razak.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN — Banyak pasangan suami istri di DIY yang mengaku tidak sengaja memiliki anak lagi. Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, BKKBN mendorong pasangan suami istri untuk mengikuti program keluarga berencana (KB).

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengingatkan, pentingnya pasangan usia subur (PUS) untuk mengikuti program KB. Selain untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan (kebobolan), dengan ber-KB maka anak yang dilahirkan dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Advertisement

"Kunci menurunkan stunting itu asalkan jumlah anak jangan terlalu banyak dan jarak kelahirannya jangan kurang dari 3 tahun. Kalau jaraknya kurang dari 3 tahun, anak cenderung stunting dan autis. Karena itu, KB ini penting sekali," katanya di sela kegiatan Gebyar Pelayanan KB MOW bekerja sama dengan RSKIA Sadewa dan Tim Medis Pelayanan MOW Bergerak, Sabtu (28/5/2022).

Acara yang digelar oleh BKKBN ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang dibantu oleh para stake holder terkait. Pelayanan metode operasi wanita (MOW) ini digelar sebagai bentuk keseriusan BKKBN terhadap pengendalian penduduk.

Dijelaskan Hasto, di wilayah DIY angka kasus kelahiran tidak diinginkan pasangan suami istri masih terbilang tinggi. Angkanya sekitar 15% atau hampir mendekati angka kehamilan tidak diinginkan rata-rata nasional sebesar 17,5%. Artinya, setiap 100 orang hamil hari ini kalau ditanya (kenapa hamil), yang tidak sengaja hamilnya itu ada 17 orang.

"Namun untuk program percepatan penurunan stunting di DIY kasus tercepat ketiga nasional, di bawah Bali dan Jakarta. Angka kasus stunting di DIY mencapai 16% sudah dibawah rata-rata nasional, yakni 20%. Ini capaian yang luar biasa," sambung dia.

Dia berharap, semua pihak untuk memerhatikan serius besaran kasus kehamilan yang tidak diinginkan agar tidak terus mengalami peningkatan. Salah satunya dengan terus mendorong pasangan suami istri untuk ber KB dengan metode MOW. Dibandingkan suami, sampai saat ini program KB didominasi kalangan istri. Ke depan, lanjut Hasto, bagaimana meningkatkan kepesertaan para suami juga ikut ber KB perlu terus dilakukan.

Kegiatan Gebyar Pelayanan KB MOW tersebut diikuti sebanyak 160 orang dari target sebelumnya 40 orang. Semua peserta berasal dari kalangan perempuan dengan status ibu rumah tangga.

"Sebenarnya banyak suami yang mau dan ikut KB tetapi membutuhkan stimulus. Ini bagian tugas para kader dan PKK didukung oleh kebijakan daerah. Beberapa daerah sudah memberikan stimulus bagi pria yang ikut KB. Seperti di Kulonprogo diberi kambing," katanya.

Wakil Ketua TP PKK DIY, GKBRAyA Paku Alam yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, bila tidak ingin terjadi ledakan pendudukan dengan kualitas hidup yang rendah maka program KB harus dioptimalkan. Peran PKK dalam program KB tidak bisa dibantah.

"PKK berperan aktif dalam program KB. Potensi PKK mulai pusat hingga ke dasa wisma. Kader dapat diajak bekerjasama untuk program KB khususnya," katanya.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin mengatakan, menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 akan dilaksanakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor. Ia mengatakan, DIY akan memberikan pelayanan kepada 10.223 akseptor untuk semua metode kontrasepsi.

"Dalam pelaksanaan Gebyar Pelayanan KB MOW ini kami mengapresiasi kapanewon yang berhasil menggerakan masyarakat untuk ber-KB. Kami juga mengapresiasi penyuluh KB yang berhasil memotivasi dan menggerakan masyarakat untuk ber-KB," kata Shodiqin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement