Advertisement

Buntut Pemogokan Jagal Sapi, Pasar Daging di Pasar Bantul Tutup

Ujang Hasanudin
Kamis, 02 Juni 2022 - 16:27 WIB
Bhekti Suryani
Buntut Pemogokan Jagal Sapi, Pasar Daging di Pasar Bantul Tutup Los Daging Sapi di pasar Bantul terlihat sepi pada Kamis (2/5/2022) karena tutup sementara-Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Para pedagang daging sapi di Pasar Bantul tutup sejak Rabu (1/5/2022) lalu hingga Jumat (3/5/2022) sebagai imbas mogoknya para jagal untuk memotong sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Segoroyoso yang tergabung dapam Kelompok  Pedagang Daging Sapi Desa Segoroyoso (KPDSDS), Kalurahan Pleret, Kapanewon Bantul.

Sebelumnya KPDSDS sudah mengumumkan terlebih dahulu terkait tidak akan mengadakan aktivitas pemotongan atau perdagangan daging sapi dikarenakan pasar sapi di sejumlah daerah ditutup seiring adanya temuan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan. Keputusan mogok pemotongan sapi tersebut berlaku sampai Jumat (3/5/2022). Apabila pasar sapi masih tetap tutup sampai Jumat keputusan tidak momotong sapi berlanjut sampai dibukanya pasar sapi.

Advertisement

Pantauan Harianjogja.com di Los Daging Sapi Pasar Bantul pada Kamis (2/5/2022) semuanya kosong, tidak ada aktivitas jualan sejak pagi. Hanya ada penualan daging ayam dan satu kios yang menjual daging kambing.

Weni, 50, salah satu penjual daging kambing mengatakan sudah tidak ada aktivitas jualan daging sapi sejak Rabu lalu, “Katanya libur sampai Jumat, dan Sabtu buka kembali,” kata dia. Alasan tutupnya aktivitas jualan daging sapi diakui Weni karena banyak sapi yang terkena PMK sehingga pedagang dading sapi tidak mendapatkan pasokan daging.

Weni yang sudah berjualan daging sapi di pasar Bantul sejak 27 tahun lalu mengaku masih tetap jualan daging kambing karena tidak tergabung dalam anggota KPDSDS, “Daging kambing yang saya jual insyallah sehat,” ucapnya.

BACA JUGA: Hari ke-6 Pencarian Eril, Tim Tambah Metode Penyisiran Sungai

Kepala Bidang Sarana Perdagangan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, Arum Bidayati mengakui pedagang daging sapi di sejumlah pasar di Bantul tidak buka sampai Jumat. Hal itu sesuai dengan adanya pemberitahuan dari paguyuban KPDSDS yang tidak beroperasi atau tidak melakukan aktivitas pemotongan sapi karena pasokan sapi mereka kebanyakan dari luar daerah. Sementara pasar hewan di sejumlah daerah tutup karena adanya PMK.

“Kebanyakan sapi yang dipotong di Segoroyoso 80 persen dari Gunungkiudl. Sementara pasar sapi di Gunungkidul tutup semua karena PMK. Demikian pasar hewan di Jawa Tengah juga pada tutup,” kata Arum.

Menurut Arum memang pasar hewan di Bantul tidak tutup, namun pasokannya juga mengalami penurunan sekitar 25% seperti yang terjadi di pasar hewan terbesar di Bantul, yakni pasar hewan Imogiri. Ia mengaku belum mengetahui sampai kapan liburnya penjualan daging sapi di pasar rakyat, “Kapan ada penjualan lagi ya mungkin kalau Segoroyoso beroperasi kembali, karena saat ini tidak ada barangnya dari Segoroyoso” ujarnya. Sementara Segoroyoso atau KPDSDS merupakan pemasok daging sapi terbesar di DIY sehingga ketika Segoroyoso tidak beroperasi berdampak pada penjualan daging sapi di pasar rakyat di DIY.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo memastikan tidak ada penutupan pasar hewan di Bantul, namun pihaknya melakukan pengawasan terkait penyebaran PMK. Total pasar hewan di Bantul ada tujuh, dan yang paling besar adalah pasar hewan Imogiri.

Lebih lanjut Joko mengatakan sampai saat ini sudah ada 88 ekor sapi di Bantul yang terkena PMK, “Sebagian besar dari wilayah Imogiri dan Banguntapan,” ucap Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement