Duh, Sleman Kekurangan Stok Hewan Kurban
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Sleman tahun ini yang masih tinggi berbanding terbalik dengan ketersediannya. Kondisi tersebut diperparah oleh terbatasnya jumlah hewan kurban akibat meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berdasarkan data Dinas Pertanian Pangan dan Peternakan (DP3) Sleman, kebutuhan sapi kurban tahun ini mencapai 8.268 ekor sapi sementara ketersediaan ternak sapi hanya sekitar 4.260 ekor atau kurang 4.008 ekor. Adapun untuk domba dari kebutuhan sebanyak 7.082 ekor baru tersedia sebanyak 6.029 ekor atau kurang 1.053 ekor.
Advertisement
BACA JUGA: Mie Ayam Warna dari Mie Ayam Bakso Pojok Kimia Farma
Begitu juga dengan ketersediaan kambing kurban. DP3 Sleman mencatat kebutuhan kambing kurban mencapai 2.529 ekor tetapi yang tersedia saat ini sebanyak 2.156 ekor atau kurang sebanyak 373 ekor.
Hanya kerbau yang dinilai lebih, dari kebutuhan satu ekor saat ini tersedia dua ekor kerbau. "Dengan kondisi saat ini, artinya Sleman kekurangan stok hewan kurban," ujar Plt Kepala DP3 Sleman Suparmana, Rabu (8/6/2022).
Untuk memenuhi kebutuhan, lanjut Suparmono, Pemkab tetap membuka akses perdagangan ternak antardaerah namun dengan pengawasan ketat.
Hal itu sesuai dengan petunjuk Bupati dan Wakil Bupati Sleman sehingga pasar hewan di Sleman tidak ditutup. "Sebagai gantinya kami melakukan pengawasan ketat. Sebab penutupan pasar hewan tidak menyelesaikan masalah PMK," ungkapnya.
Setiap tahun, lanjut dia, stok hewan kurban selalu didatangkan dari luar daerah seperti dari Purworejo, Jawa Tengah, Bali maupun Jawa Timur.
BACA JUGA: Asyik! Status PPKM Turun ke Level 1, Atraksi Wisata di Sleman Akan Meriah
Alasannya, bila hanya mengandalkan jumlah ternak lokal maka stok hewan kurban tidak akan mencukupi. "Pada awal-awal ditemukan kasus PMK harga ternak sempat anjlok karena pemiliknya buru-buru menjual. Tetapi saat ini harganya mulai melonjak karena stoknya berkurang," ujarnya.
Dia menilai terjadi penurunan transaksi 30-40% di pasar hewan Ambarketawang, Gamping semenjak kasus PMK meluas. "Yang kami lakukan saat ini, setiap ternak yang suspek PMK langsung dikarantina, diobati sampai sembuh. Ini untuk mencegah terjadinya perluasan kasus sebab di DIY suspek ini sudah menyebar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
Advertisement
Advertisement