Advertisement

Duh, Sleman Kekurangan Stok Hewan Kurban

Abdul Hamied Razak
Rabu, 08 Juni 2022 - 21:17 WIB
Arief Junianto
Duh, Sleman Kekurangan Stok Hewan Kurban Ilustrasi sapi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Sleman tahun ini yang masih tinggi berbanding terbalik dengan ketersediannya. Kondisi tersebut diperparah oleh terbatasnya jumlah hewan kurban akibat meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Berdasarkan data Dinas Pertanian Pangan dan Peternakan (DP3) Sleman, kebutuhan sapi kurban tahun ini mencapai 8.268 ekor sapi sementara ketersediaan ternak sapi hanya sekitar 4.260 ekor atau kurang 4.008 ekor. Adapun untuk domba dari kebutuhan sebanyak 7.082 ekor baru tersedia sebanyak 6.029 ekor atau kurang 1.053 ekor.

Advertisement

BACA JUGA: Mie Ayam Warna dari Mie Ayam Bakso Pojok Kimia Farma

Begitu juga dengan ketersediaan kambing kurban. DP3 Sleman mencatat kebutuhan kambing kurban mencapai 2.529 ekor tetapi yang tersedia saat ini sebanyak 2.156 ekor atau kurang sebanyak 373 ekor.

Hanya kerbau yang dinilai lebih, dari kebutuhan satu ekor saat ini tersedia dua ekor kerbau. "Dengan kondisi saat ini, artinya Sleman kekurangan stok hewan kurban," ujar Plt Kepala DP3 Sleman Suparmana, Rabu (8/6/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan, lanjut Suparmono, Pemkab tetap membuka akses perdagangan ternak antardaerah namun dengan pengawasan ketat.

Hal itu sesuai dengan petunjuk Bupati dan Wakil Bupati Sleman sehingga pasar hewan di Sleman tidak ditutup. "Sebagai gantinya kami melakukan pengawasan ketat. Sebab penutupan pasar hewan tidak menyelesaikan masalah PMK," ungkapnya.

Setiap tahun, lanjut dia, stok hewan kurban selalu didatangkan dari luar daerah seperti dari Purworejo, Jawa Tengah, Bali maupun Jawa Timur.

BACA JUGA: Asyik! Status PPKM Turun ke Level 1, Atraksi Wisata di Sleman Akan Meriah 

Alasannya, bila hanya mengandalkan jumlah ternak lokal maka stok hewan kurban tidak akan mencukupi. "Pada awal-awal ditemukan kasus PMK harga ternak sempat anjlok karena pemiliknya buru-buru menjual. Tetapi saat ini harganya mulai melonjak karena stoknya berkurang," ujarnya.

Dia menilai terjadi penurunan transaksi 30-40% di pasar hewan Ambarketawang, Gamping semenjak kasus PMK meluas. "Yang kami lakukan saat ini, setiap ternak yang suspek PMK langsung dikarantina, diobati sampai sembuh. Ini untuk mencegah terjadinya perluasan kasus sebab di DIY suspek ini sudah menyebar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement