Advertisement

Jalan Parangtritis Paling Rawan Kecelakaan, Sebulan Ada Belasan Orang Meninggal

Lugas Subarkah
Senin, 04 Juli 2022 - 19:17 WIB
Bhekti Suryani
Jalan Parangtritis Paling Rawan Kecelakaan, Sebulan Ada Belasan Orang Meninggal Sejumlah pengendara melintasi Jalan Parangtritis yang telah dipasang water barrier, Senin (4/7/2022)-Harian Jogja - Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Sejumlah ruas jalan di Bantul dinilai rawan kecelakaan. Sejumlah upaya dilakukan Dinas Perhubungan Bantul untuk menekan angka kecelakaan di ruas-ruas jalan tersebut, salah satunya dengan pemasangan water barrier.

Kabid Lalulintas Dinas Perhubungan Bantul, Sri Harsono, menjelaskan angka kecelakaan di Bantul merupakan salah satu yang tertinggi di DIY. “April-Mei kemaren dilaporkan ada 12 kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya, Senin (4/7/20222).

Advertisement

Kecelakaan tersebut tersebar di berbagai ruas jalan. Namun berdasarkan Dinas Perhubungan Bantul, sejumlah titik yang paling rawan kecelakaan diantaranya sepanjang Jalan Parangtritis, jalan Bantul-Samas dan jalan Palbapang-Srandakan. “Terutama paling banyak di jalan Parangtritis,” katanya.

Banyaknya kecelakaan di jalan Parangtritis ini disebabkan karakter jalan yang lebar dan mulus sehingga memicu pengendara untuk melaju dengan kecepatan tinggi. “Jam-jam rawan sore itu pulang beraktivitas dari Jogja. Karena ingin cepat sampai tujuan jadi ngebut,” katanya.

BACA JUGA: Pengumuman! Syarat Masuk Mal Kini Wajib Sudah Divaksin Booster

Ketika melaju dengan kecepatan tinggi itu, pengendara biasanya melewati marka tengah jalan sehingga masuk ke jalur yang berlawanan arah. Saat itu lah potensi kecelakaan meningkat. “Otomatis dari arah berlawanan ruang geraknya jadi sempit, jadi sering ada kecelakaan,” ungkapnya.

Maka untuk menekan potensi itu, Dinas Perhubungan Bantul bersama jajaran kepolisian merekayasa lalu lintas dengan pemasangan water barrier di sejumlah ruas jalan, meliputi dari simpang empat Samsat hingga SMAN Sewon 1 dan tikungan Patalan.

Pemasangan water barrier untuk meminimalisir kecelakaan ini mengadopsi rekayasa yang telah diterapkan di SMPN 2 Bantul sampai simpang tiga Cepit. Di ruas jalan tersebut sebelum dipasang water barrier hampir setiap hari ada kecelakaan.

“Setelah dipasang barrier, enam bulan pertama nol kecelakaan. Enam bulan kedua terjadi dua kali kecelakaan. Artinya bermanfaat sekali. Makannya Jalan Parangtritis itu kami adopsi dari Jalan Bantul-Samas dari pintu masuk kota sampai simpang tiga Cepit,” ungkapnya.

Sementara di jalan Palbapang-Srandakan kecelakaan dipicu oleh minimnya penerangan di sebagian ruas. Menindaklanjuti hal ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DIY untuk menambah penerangan jalan umum (PJU).

“Di jalan Srandakan itu ada tikungan Mbandung sampai bundaran. Di sana masih minim penerangannya, dibanding dari Mbandung ke arah appil di Sapuangin. Langsung saya telfonkan ke Dishub DIY, apakah ada anggaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement