Advertisement
Ini Dugaan Penyebab Kasus DBD Melonjak

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Pada pertengahan tahun ini, kasus DBD secara nasional mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 lalu.
Catatan Kementerian Kesehatan, hingga minggu ke-3 pada 2022, secara kumulatif total ada 52.313 kasus DBD dengan 488 kematian di 34 provinsi.
Pada tahun sebelumnya di periode yang sama, kasus DBD dialami oleh 16.320 orang dengan 147 kematian (per 14 Juni 2021). Hal ini menunjukkan ada peningkatan kasus pada tahun ini.
Direktur Pusat Kedokteran Tropis UGM, Riris Andono Ahmad menduga kenaikan kasus DBD itu terjadi lantaran dipengaruhi iklim dan cuaca. Sebab, cuaca tahun ini mengalami musim hujan yang panjang.
BACA JUGA: Babarsari Rawan Pecah Kerusuhan, Polisi Gencar Patroli
"Kemungkinan karena tahun ini kita mengalami musim hujan berkepanjangan dan musim kemarau yang basah," ujarnya melalui pesan singkat kepada Harianjogja.com, Rabu (6/7/2022).
Musim hujan berkepanjangan ini kemudian memunculkan banyak genangan air yang bisa memicu jentik nyamuk Aedes aegypti. Lantaran hingga kini penyakit DBD belum ada obatnya, ahli merekomendasikan pencegahan DBD perlu dioptimalkan.
"[Pencegahan dengan] 3M [menguras, menutup, mengubur] yang utama," kata Riris yang juga menjadi peneliti di World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta ini.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pembatasan Pertalite dan Solar, Erick Thohir: Tunggu Saja!
- Dinkes Gunungkidul Sisir Anak yang Belum Vaksin
- Buntut Penyegelan Penginapan di Sleman oleh Aparat, Direktur PT Dazatama Buka Suara
- Santuy....Perempuan di Bantul Ini Keluar Indekos Sambil Tuntun Motor Curian
- Viral Perempuan Berjilbab Jadi Korban Begal Payudara di Ngaglik
Advertisement
Advertisement