Ceramah Salat Iduladha di Lapangan SKB Sorowajan Bantul, Ada Pesan Penting Tentang Kesetaraan, Perilaku Demokratis dan Keteladanan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Ribuan umat muslim mengikuti Salat Iduladha di Lapangan SKB Sorowajan, Banguntapan, Bantul, Sabtu (9/7/2022) pagi. Ada pesan penting disampaikan oleh khatib yang relevan diterapkan untuk kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Advertisement
Pelaksanaan Salat Id ini digelar oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Sorowajan, Banguntapan, Bantul. Bertindak sebagi Imam dan Khatib dalam kesempatan tersebut adalah Karwadi yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga Jogja.
Karwadi mengatakan ada hikmah falsafah kehidupan yang bisa dipetik dalam peringatan ibadah haji dan kurban. Jika mempelajari rangkaian manasik haji, kata dia, memiliki makna persatuan dan kesatuan. Terbukti dalam manasik itu semua umat Islam dari berbagai suku warna kulit dan jabatan sosial memiliki kedudukan sama. Ada pejabat begitu dihormati tetapi ada juga yang jemaah tidak punya jabatan apa pun, tetapi menggunakan pakaian yang sama saat manasik.
"Hal ini mengajarkan persamaan, persatuan lintas batas. Maka lebih baik mencari titik temu daripada mencari perselisihan karena hakekatnya kedamaian hidup ketika kita membangun komunikasi uang baik antar sesama," kata Karwadi dalam ceramahnya.
Hikmah selanjutnya dari kisah pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail, kata dia, bahwa manusia boleh mencintai apa pun yang dimilikinya namun jangan sampai melebihi kecintaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Nilai keteladan Ibrahim seorang bapak tegas menyerahkan urusan keluarga kepada Allah. Mendidik keluarga tanpa meninggalkan agama dan negara. Istri yang patuh Soleh, anak yang sabar dan penyantun," katanya.
BACA JUGA: Tewas Ditembak! Ini Jejak Shinzo Abe di Industri Otomotif Indonesia
Ia menambahkan Nabi Ismail sebagai anak yang sabar, santun dan sopan menunjukkan dedikasi dengan mematuhi dan menghormati keputusan disampaikan Ibrahim sebagai orang tuanya. Menurut Karwadi jika umat Islam ingin membangun keluarga yang tenteram dan penuh cinta kasih maka bisa meniru keluarga Ibrahim.
"Ibrahim bapak yang bertanggung jawab dan demokratis. Sebagai kepala keluarga mendiskusikan dengan anaknya. Istrinya Siti Hajar tidak emosional dia bisa mendukung cita cita dan visi kepala keluarga dan anaknya, Islami sopan dan penyantun. Negara apabila pemimpinnya seperti Ibrahim, pendukungnya seperti Siti Hajar dan rakyat seperti Ismail pasti akan terwujud ketenangan, kedamaian karena mereka berada di satu jalur yang sama," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement