Advertisement

Promo November

Kunjungi Malang, Bupati Sleman: Lurah di Sleman Juga Harus Lebih Berani Kembangkan BUMDes

Abdul Hamied Razak
Minggu, 10 Juli 2022 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Kunjungi Malang, Bupati Sleman: Lurah di Sleman Juga Harus Lebih Berani Kembangkan BUMDes Objek wisata yang dikembangkan Desa Wisata Pujon Kidul. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN -- Pemkab Sleman menggelar kunjungan ke Pemkab Malang, Rabu (6/7/2022) lalu. Kunjungan itu adalah terkait dengan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Dari hasil kunjungan itu, Pemkab Sleman lantas berharap agar kalurahan lebih berani membentuk BUMDes agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Advertisement

Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan Pemkab Malang dinilai sukses mengembangkan desa wisata sehingga layak dijadikan lokasi studi tiru. Apalagi, baik Kabupaten Malang dan Kabupaten Sleman memiliki banyak kesamaan. Di antaranya, baik Sleman maupun Malang terkenal memiliki kekayaan alam untuk destinasi wisata.

"Di Sleman sebenarnya sudah memiliki banyak desa wisata, pokdarwis dan BUMDes-nya. Tetapi pengelolaan dan pengembangannya belum maksimal. Studi tiru ini kami lakukan terkait dengan kerja sama antarelemen untuk pengembangan BUMDes," kata Kustini saat diterima di Kantor Bupati Malang, Rabu lalu.

BACA JUGA: Polisi Tahan Empat Tersangka Kasus Kerusuhan Babarsari

Dari hasil diskusi yang dilakukan, kata Kustini, inisiatif pembentukan dan pengembangan BUMDes bergantung pada keberanian masing-masing lurah. Bila lurah memiliki kreativitas dan keberanian untuk membentuk BUMDes, maka upaya untuk mengembangkan desa dan mengangkat perekonomian masyarakat bisa terjadi.

"Lurah harus berani memberdayakan masyarakatnya melalui pengembangan BUMDes. Namun tidak asal butuh keberanian, lurah juga harus tetap hati-hati. Harus tetap berpijak pada aturan dan regulasi yang ada," katanya.

Kustini lantas mencontohkan pengelolaan Desa Wisata Pujon Kidul, Malang yang dilakukan oleh BUMDes setempat. Menurutnya, BUMDes tersebut mampu mengelola BUMDes dengan begitu baik dan rapi.

"Ini semula adalah inisiatif dari Pak Lurah dan didukung oleh stakeholder yang di Kalurahan. Kami akan berusaha mentransformasikan apa yang dilakukan di sini [Malang] ke Kabupaten Sleman," katanya.

BACA JUGA: 19 Anggota Khilafatul Muslimin di Sleman Deklarasikan Pembatalan Baiat

Dia berharap kunjungan tersebut bisa bermanfaat meningkatkan pengembangan potensi BUMDes-BUMDes maupun pokdarwis-pokdarwis di Sleman. Pengembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. "Kalau BUMDes dan pokdarwis berjalan secara optimal tentu akan berdampak pada perekonomian kemudian kesejahteraan masyarakat," katanya.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menjelaskan Kabupaten Malang dianugerahi bentang alam dan bentang laut yang cukup luas.
Seperti Gunung Merapi di Sleman, Kabupaten Malang memiliki beberapa gunung seperti Gunung Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Dia menerangkan, secara geografis Kabupaten Malang merupakan daerah terluas kedua (3.500 km) di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi. Malang juga memiliki 112 pantai yang dikelola BUMDes.

Setidaknya ada 3-4 desa wisata di Kabupaten Malang yang mampu mengembangkan diri bahkan menjadi percontohan desa lain di Indonesia. Salah satunya Desa Wisata Pujon Kidul.

Berkat keseriusan dan kerja keras masyarakat, kata Didik, Pujon Kidul mampu bertransformasi menjadi desa wisata dalam waktu yang cukup singkat. Dalam waktu sekitar dua tahun, desa yang awalnya masuk daftar desa terbelakang bisa menjadi desa yang mampu memberikan kesejahteraan ekonomi bagi warganya.

"Pendapatan asli daerah [PAD]-nya awalnya berkisar Rp120 juta-Rp300 juta. Namun setelah ada pengembangan, kini penerimaan PAD mencapai hingga Rp1,6 miliar," katanya.

Didik berharap, studi tiru Kebupaten Sleman ke Kabupaten Malang tersebut mampu mengembangkan dasa-desa wisata di Sleman. Alasannya, Sleman juga termasuk salah satu daerah yang memiliki banyak sektor kepariwisataan.

"Kabupaten Sleman sebenarnya sukses mengembangkan pusat pariwisata. Meski begitu, Saya tersanjung Malang mendapat kepercayaan sebagai lokasi studi tiru," kata Didik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement