Advertisement
Deteksi Kemungkinan Covid-19 Varian Baru, Lab FKKMK UGM segera Lakukan Tes WGS

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA -- Selama tiga hari terakhir, kasus Covid-19 di DIY mengalami peningkatan. Laboratorium FKKMK UGM akan segera melakukan tes whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi kemungkinan adanya varian baru BA.4 dan BA.5.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 DIY, jumlah kasus harian selama tiga hari terakhir berada di atas 20 kasus dengan rata-rata positivity rate di atas 1%.
Advertisement
BACA JUGA: Seleksi Bawaslu DIY, 87 Orang Lolos Seleksi Administrasi
Pada Senin (11/7/2022) tercatat ada 29 kasus yang didominasi Sleman sebanyak 14 kasus dan positivity rate 2,29%. Kemudian pada Selasa (12/7/2022) jumlah kasus harian di angka 32 dengan positivity rate di angka 1,97%, terdiri atas Kota Jogja 11 kasus, Bantul 7 kasus, Kulonprogo satu kasus, Gunungkidul satu kasus dan Sleman 12 kasus.
“Kemudian untuk penambahan kasus Covid-19 pada hari ini Rabu 13 Juli 2022 ada 26 kasus, untuk meninggal ada nol kasus,” kata Kabag Humas Biro UHP Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Rabu (13/7/2022).
Dia menambahkan penambahan kasus itu terdiri atas Kota Jogja delapan kasus, Bantul tiga kasus, Kulonprogo tiga kasus, Gunungkidul tiga kasus dan Sleman bertambah sembilan kasus dengan total positivity rate 1,52%.
Kondisi kasus aktif di DIY saat ini berada di angka 367 kasus, yang meningkat dibandingkan sepekan silam pada 7 Juli di angka 248 kasus.
“Kasus recovery rate 97,16 persen, fatality rate 2,67 persen. Untuk BOR yang terpakai kritikal 5,63 persen dari total 142 bed. Kemudian untuk nonkritikal terpakai 4,15 persen dari total 1.326 bed. Jumlah orang yang dites selama 24 jam terakhir di angka 1.712,” katanya.
Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Gunadi menyatakan akan mulai melakukan tes WGS pada Kamis (14/7/2022) untuk mendeteksi kemungkinan adanya varian baru BA.4 dan BA.5.
Salah satu syarat pemeriksaan WGS ini harus tersedia sebanyak 96 sampel. “Besok kami akan mulai [tes WGS], mohon doanya semoga berjalan lancar,” katanya.
BACA JUGA: Milenial di Jogja Sulit Beli Rumah, REI Sarankan Pemerintah Turun Tangan
Sebelumnya Gunadi mengatakan dampak infeksi dari dua varian baru ini menyebabkan penurunan kadar antibodi netralisasi. Vaksin tetap bisa memberikan perlindungan terhadap keparahan infeksi BA4 dan BA5.
"Penelitian terbaru menunjukkan infeksi BA4 dan BA5 menyebabkan penurunan kadar antibodi netralisasi baik oleh vaksinasi maupun infeksi Omicron sebelumnya yaitu BA1 dan BA2,” katanya.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menegaskan booster terus digencarkan melalui berbagai sentra di DIY agar cakupan vaksinasi dosis ketiga ini semakin meluas di tengah masyarakat.
Melalui booster ini diharapkan dapat meminimalkan terjadinya penularan maupun tingkat keparahan bagi masyarakat yang terpapar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bareskrim Sebut Jokowi Bakal Hadir untuk Klarifikasi Soal Ijazah Hari Ini
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
Advertisement