Advertisement
Suporter Bola Solo Bentrok di Jogja, Sultan: Hentikan Provokasi dan Kalimat Kebencian
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta kepada semua kelompok suporter di Solo maupun Jogja dan sekitarnya agar menghentikan kebiasaan melontarkan kalimat provokatif dan ujaran kebencian di media sosial.
Sultan menjelaskan semua pihak harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dan menunjukkan bahwa masyarakat memiliki peradaban yang baik. Kelompok suporter sepak bola harus lebih bijak dalam menggunakan medsos. Ia berharap bentrok fisik suporter tidak perlu terjadi lagi.
Advertisement
BACA JUGA: Suporter Bola Bikin Rusuh di Jogja, Sultan: Kenapa Kekerasan Selalu Terjadi?
“Harapan saya hal seperti itu tidak harus terjadi, kalau tidak merasa nyaman ya enggak usah punya komentar di medsos,” kata Sultan, Selasa (26/7/2022).
Bentrok yang terjadi pada Senin (25/7/2022) kemarin kemungkinan terjadi akibat provokasi. Namun, tidak diketahui siapa pihak yang lebih dahulu memulai. Oleh karena itu Sultan kembali meminta agar suporter menghilangkan kebiasaan mengungkapkan kalimat tidak pantas di medsos karena itu akan menimbulkan emosi yang bermanfaat.
“Mungkin kalimat yang dibikin di medsos sosial kurang nyaman, tetapi kenapa mesti harus kekerasan fisik yang terjadi. Sepertinya kita tidak bisa jadi orang yang sabar,” ujarnya.
Seharusnya suporter mampu membangun rasa persaudaraan tanpa ada kebencian. Akan tetapi faktanya justru membangun kebencian yang berujung pada kekerasan fisik.
“Mengapa tidak bisa memilih kalimat yang lebih membangun rasa persaudaraan, justru membangun rasa kebencian. Mengapa harus rasa kebencian yang selalu diutarakan.”
BACA JUGA: Suporter Bentrok di Jogja, Bos Persis Solo: Kelakuanmu Ojo Ngisin-isini
Ia mengatakan suporter bola disarankan untuk saling memberikan dukungan untuk membangun peradaban lebih baik.
“Apakah itu sekadar lewat atau memang saling mengejek, kenapa harus kalau numpang lewat mengapa harus ada kekerasan fisik. Mengapa kalimat yang disampaikan bukan kalimat saling mendukung yang berperadaban, kenapa harus membangun kalimat kebencian?” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gerindra Klaten Mulai Jaring Cabup-Cawabup, Muncul Nama dari Kalangan Milenial
- PT Telkom akan Pindahkan Jaringan Kabel ke Bawah Tanah, Solo Jadi Pilot Project
- Skuad Garuda Muda Pahlawan, Tiga Pemain Ini Kunci Kemenangan atas Korsel U-23
- Pria Lansia Dilaporkan Hilang saat Mencari Rumput di Gunung Bancak Magetan
Berita Pilihan
Advertisement
Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
- Peringatan OTDA Jadi Momentum Mengarah ke Ekonomi Hijau Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
- AHY Pasang Target LavAni Pertahankan Gelar Juara di Proliga 2024
Advertisement
Advertisement