Advertisement

Promo November

Angka DBD di Jogja Melonjak, Dinkes: Warga harus Tingkatkan Kewaspadaan

Yosef Leon
Kamis, 04 Agustus 2022 - 07:07 WIB
Arief Junianto
Angka DBD di Jogja Melonjak, Dinkes: Warga harus Tingkatkan Kewaspadaan Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja meminta masyarakat untuk mewaspadai persebaran demam berdarah dengue (DBD).

Aktivitas pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan mengoptimalkan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur) pada area yang berpotensi berkembangnya jentik nyamuk harus dilakukan untuk mencegah penyebaran.

Advertisement

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu mengatakan data yang masuk sampai dengan saat ini ada sebanyak 107 kasus DBD di Kota Jogja dengan dua pasien meninggal dunia.

BACA JUGA: Surat Terbuka Wali Murid SMAN 1 Banguntapan Bantul yang Dipaksa Pakai Jilbab: Ibu Mana yang Tidak Sedih?

Jumlah ini disebutnya naik dibandingkan temuan kasus pada 2021 lalu yang berada di angka 94 kasus dengan satu pasien meninggal dunia. 

"Sangat signifikan kenaikannya, mengingat baru sampai pertengahan tahun sudah melampaui total 2021. Sementara untuk case fatality rate sampai saat ini 1,8 persen dan target nasional kalau bisa jangan sampai satu persen," kata Endang, Rabu (3/8/2022). 

Dia menjelaskan, dari 109 kasus itu Pandeyan jadi kelurahan paling tinggi angka sebarannya dengan jumlah sembilan kasus. Sementara kelurahan lain yakni Warungboto ada sebanyak tujuh kasus, Gowongan enam kasus, Keparakan dan Muja-muju masing-masing lima kasus. Di sisi lain, penyebaran tertinggi dicatat ada pada Januari lalu dengan jumlah 41 kasus. 

Menurut Endang, selain mengoptimalkan PSN dan gerakan 3M pihaknya juga mengupayakan agar masyarakat benar-benar melaksanakan program satu rumah satu jemantik. "Sekarang gerakan 3M bahkan sudah ada plusnya yakni menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju yang panjang, oles anti nyamuk, dan memasang kasa pada jalur ventilasi," jelas dia.

Di sisi lain, program nyamuk ber-wolbachia yang telah diaplikasikan di sejumlah tempat juga masih berlangsung. Bahkan, kata Endang penerapan program ini semakin diperluas dan mulai diratakan di seluruh kemantren di Kota Jogja. "Nyamuk Aedes aegypti yang diberi bakteri Wolbachia diharapkan bisa menekan virus dengue di tubuh nyamuk," ucap Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement