Advertisement

Promo November

Tol Jogja Bawen Terkendala Izin Tanah Berkarakter Khusus

Abdul Hamied Razak
Rabu, 10 Agustus 2022 - 20:37 WIB
Bhekti Suryani
Tol Jogja Bawen Terkendala Izin Tanah Berkarakter Khusus Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Kelanjutan pembebasan lahan di Tol Jogja Bawen untuk tanah berkarakteristik khusus masih terkendala izin. Hingga kini pembayaran uang ganti kerugian untuk tanah seperti tanah kas desa, Sultan Grond, tanah wakaf dan cagar budaya belum bisa dilakukan.

Kepala Bidang Pengadaan Tanah BPN Kanwil DIY Margaretha Elya Lim Putraningtyas mengatakan pembebasan lahan yang berstatus tanah karakteristik khusus untuk tol Jogja Bawen hingga kini belum dilakukan. Hal itu terjadi karena izin-izin untuk pembebasan lahan tersebut hingga kini belum turun. "TKD proses izinnya belum selesai, wakaf juga izinnya belum turun, cagar budaya juga belum. Termasuk masalah tanah kesultanan [Sultan Grond)," katanya, Rabu (10/8/2022).

Advertisement

Dijelaskan Elya, untuk lahan cagar budaya yang terdampak jalan tol Jogja Bawen hanya ada satu unit. Yakni bangunan cagar budaya (BCB) berbentuk rumah limasan milik Mijosastro di Pundong 2, Tirtoadi, Mlati. Rumah limasan di Pundong 2 pernah menjadi posko logistik para pejuang dan menjadi salah satu BCB yang ditetapkan melalui SK Bupati Sleman Tahun 2017.

"Untuk cagar budaya ini kami masih memohon petunjuk dari pusat. Lahan di tanah ini akan dinilai ulang oleh tim appraisal karena termasuk tanah karakteristik khusus," kata Elya.

Selain Rumah Limasan tersebut, Selokan Mataram juga termasuk cagar budaya. Hanya saja, lanjut Elya, lahan selokan mataram tidak dibebaskan seperti BCB Rumah Limasan tersebut. "Selokan Mataram memang tidak masuk yang dibebaskan meski cagar budaya. Cuma konstruksinya yang tidak mengenai pembangunan jalan tol," ujar Elya.

Penambahan Lahan

Hingga saat ini, kata Elya, penambahan jumlah lahan di sekitar selokan mataram masih dalam pembahasan. Jumlah lahan yang dibutuhkan baru dapat dipastikan jika izin pengadaan lahan untuk penambahan jalan Tol Jogja Bawen di sekitar selokan Mataram keluar. "Sampai saat ini izinnya belum keluar jadi kami belum mengetahui luas lahan yang dibutuhkan," katanya.

Menurut Elya, proses penambahan atau pembebasan kembali lahan di sekitar Selokan Mataram tersebut akan dimulai sejak tahap awal. Mulai proses sosialisasi, proses identifikasi dan validasi, musyawarah warga hingga pembayaran lahan terdampak.

"Jadi prosesnya akan dimulai dari awal. Saat pembayaran terakhir kami sudah sosialisasikan kepada warga, akan ada penambahan lahan di sekitar selokan mataram. Bisa terkena tanahnya saja diupayakan bukan bangunan yang sudah dibangun," ujar Elya.

Sebelumnya, Kepala BPJT Danang Parikesit melakukan kunjungan lapangan ke pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Junction Sleman hingga Simpang Susun (SS) Banyurejo pada Jumat (5/7/2022). Jalan Tol Jogja - Bawen Seksi 1 sepanjang 8,25 Km yang tengah dimulai pelaksanaan konstruksinya ini ditargetkan selesai konstruksi pada akhir tahun 2023 mendatang.

BACA JUGA: Kedung Pengilon, Tak Hanya Jadi Tempat Wisata, Tapi untuk Ritual

Dalam kunjungannya Danang mengatakan, progres pembangunan Seksi 1 Jalan Tol Jogja - Bawen menunjukkan kemajuan. Dia berpesan para tim yang bekerja di lapangan untuk terus meningkatkan capaian kinerja pelaksanaan konstruksinya. "Saya meminta alat berat yang digunakan juga perlu ditambah supaya semakin mudah dalam meningkatkan capaian kinerja selama pelaksanaan konstruksi," kata Danang saat itu melalui rilis yang diterima Harianjogja.com, Rabu (10/8/2022).

Kemudian, lanjut Danang, selama pelaksanaan konstruksi juga harus menjaga keindahan bentang alam yang ada di sana. Danang mendorong terbangunnya Jalan Tol yang berkualitas untuk dapat digunakan oleh masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement