Ada Perbaikan Saluran Irigasi, Selokan Mataram Bakal Dikeringkan Hingga Oktober
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) terus berupaya mengembalikan fungsi Selokan Mataram sebagai saluran irigasi. Untuk itu, jalur irigasi sepanjang kurang lebih 30 kilometer tersebut direvitalisasi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa II BBWS Serayu Opak Corri Eriza mengatakan rehabilitasi Jaringan Daerah Irigasi Karangtalun yang di dalamnya termasuk Selokan Mataram dilakukan sejak Juni 2021 lalu dengan target selesai pada Desember 2023. Alokasi anggarannya sebesar Rp174 Miliar.
Advertisement
"Cuma kalau melihat tren saat ini penyelesaiannya bisa lebih cepat, tidak sampai Desember 2023," katanya, Jumat (12/8/2022).
Tahun lalu, kata Corri, pihaknya merehabilitasi jaringan irigasi Van Der Wijck bersama dilakukan rehabisilitasi Jaringan Irigasi Karangtalun. Adapun tahun ini, lanjutnya, rehabilitasi dilakukan di Jaringan Irigasi Selokan Mataram. Jaringan ini dibagi dalam dua kelompok, Jaringan Irigasi Selokan Mataram 1 dan 2. Panjangnya masing-masing 15 km.
"Kami sudah cicil pengerjaanya untuk Mataram 2 sejak awal tahun. Dari 15 km yang dikerjakan sudah 8 km, tinggal pembersihan. Pembersihan dilakukan setelah semua selesai," katanya.
Pihaknya saat ini sedang membuka lahan untuk pekerjaan rehabilitasi di Mataram 1. Rencananya yang akan direhabilitasi sepanjang 8km lebih dulu. Saat ini, aliran air di Selokan Mataram dimatikan untuk proses rehabilitasi. Ini dilakukan setelah ada kesepakatan dengan petani dan Komisi Irigasi. "Aliran air dimatikan sejak 1 Agustus hingga Oktober dan dihidupkan kembali pada 1 November. Jadi hanya tiga bulan," katanya.
Rehabilitasi dilakukan diberbagai titik, mulai dari patok 9, daerah westlake, Pogung, Seturan hingga Kali Opak, Kalasan. Perbaikan dinding didasarkan pada kondisi di lapangan. "Yang masih bagus tetap kami pertahankan. Jadi tidak semua yang direhab tergantung kondisi dinding. Tujuannya untuk meningkatkan indeks pertanian," katanya.
Corri mengatakan, Selokan Mataram selain menjadi saluran irigasi juga menjadi tempat untuk mempertahankan air tanah di DIY. Oleh karenanya, saluran ini tidak boleh dilantai atau hanya menggunakan alas tanah. Saluran tersebut juga dipertahankan dan dilestarikan hingga saat ini. "Saluran ini juga masuk cagar budaya yang ditetapkan sejak 2021 lalu," katanya.
Disinggung soal keberadaan jalan inpeksi, Corri mengatakan BBWSO hanya memanfaatkan jalan inpeksi yang saat ini sudah ada. Tidak ada rencana untuk menambah jalan inpeksi pada sisi Utara Selokan Mataram. "Jadi kami cukup dengan satu jalan inspeksi saja dan lainnya dibuat tanggul. Kecuali di sekitar Pogung hingga Gejayan itu akibat perkembangan pembangunan," katanya.
Oleh karena Selokan Mataram saat ini menjadi Cagar Budaya, Corri meminta masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian saluran irigasi tersebut. Setelah program rehabilitasi sepanjang 30km selesai, semua pihak bisa menjaga kelestarian saluran tersebut. Dengan demikian, tujuan revitalisasi Selokan Mataram untuk kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.
"Jangan buang sampah lagi ke Selokan Mataram. Sebab selain menjadi jaringan irigasi Selokan Mataram juga sudah menjadi Cagar Budaya. Air irigasi tidak hanya dimanfaatkan oleh pertanian tetapi juga kolam-kolam ikan," katanya.
BACA JUGA: Mahfud Sebut Ferdy Sambo Menangis di Depan Kompolnas dan Mengaku Dizalimi
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono mengatakan tujuan dari pengeringan Selokan Mataram untuk perbaikan saluran irigasi. Sosialisasi sudah dilakukan di masing-masing kapanewon sehingga para petani diminta dapat menyesuaikan dengan ketersediaan air.
"Sosialisasi sudah dilakukan ke para petani. Mereka kami minta agar pola tanamnya menyesuaikan dengan pengeringan irigasi Selokan Mataram. Misalnya menamam palawija jangan padi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement