Rencana Rekayasa Lalin di Selokan Mataram Kembali Mencuat, Begini Skenarionya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk mengurai penumpukan arus lalu lintas di jalan sepanjang Selokan Mataram, khususnya dari perempatan Empu Tantular hingga persimpangan Outlet Biru (OB), Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman berencana melakukan perubahan arus.
Rencana rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan tersebut sudah berlangsung sejak lima tahun lalu. Sejak 2017, Dishub Sleman menyiapkan penataan dan perubahan arus di sepanjang jalan Selokan Mataram.
Advertisement
Kini, melalui Forum Lalu Lintas dari Dishub Sleman kembali mengemukakan rencana penataan di Simpang Empat OB Selokan Mataram itu. Beberapa rekomendasi alternatif yang disipakan mulai dari sistem satu arah hingga pemasangan APILL. "Ya ini masih tahap perencanaan, untuk penerapannya masih membutuhkan waktu lama," kata Marjanto, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sleman kepada Harianjogja.com, Selasa (12/7/2022).
Dia menjelaskan rekayasa lalu lintas sistem searah (SSA) jalan Selokan Mataram yang akan diterapkan dari Simpang Jalan Empu Tantular- Jalan Selokan Mataram menuju perempatan OB. "Jadi dari Barat ke Timur arus kendaraan dibuat satu arah. Itu dari perempatan Tantular hingga Simpang OB," katanya.
Kemudian, dari perempatan OB arus kendaraan juga dibuat satu arah melewati Jalan Wahid Hasyim hingga pertigaan jalan Cendrawasih. "Dari simpang OB ke Selatan melewati Jalan Wahid Hasim dibuat satu arah untuk semua kendaraan," ujarnya.
Sistem satu arah itu berakhir di simpang jalan Nologaten- Jalan Cendrawasih. Kendaraan berbelok kanan menuju arah barat hingga persimpang Jalan Empu Tantular- Jalan Selokan Mataram. Di persimpangan ini, arus kendaraan dibuat dua arah. "Jadi yang satu arah dari perempatan Tantular, perempatan OB ke selatan hingga persimpangan jalan Cenderawasih," jelasnya.
BACA JUGA: Fakta Baru Polisi Tembak Polisi, Mabes Klaim Ada Perbuatan Tak Senonoh terhadap Istri Kadiv Propam
Marjanto mengatakan, penerapan SSA tersebut masih membutuhkan beberapa tahapan mulai dari pengecekan lapangan, sosialisasi hingga masa uji coba sebelum benar-benar diterapkan. "Jadi tahapannya masih panjang. Masih ada evaluasi-evaluasi," ujarnya.
Rencana penerapan SSA di jalan tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk mengurai penumpukan kendaraan di sepanjang jalan tersebut. Apalagi pada saat jam-jam padat. Dia optimistis, penerapan SSA dapat mengurangi penumpukan kendaraan di jalan tersebut. "Apalagi kalau di sisi Utara Selokan Mataram juga dibuat jalan seperti di Utara UGM," katanya.
Sejumlah warga mendukung rencana penataan dan rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan tersebut. Hanya saja, mereka meminta perlu dilakukan penataan yang efektif agar kemacetan di sepanjangan jalan tersebut bisa terurai. "Ya petempatan OB kadang macetnya parah. Kalau memang dibuat searah kondisinya bisa lebih baik, kami dukung, kalau sebaliknya ya perlu solusi lain," kata Sumarsono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement