Advertisement

Cocok! Pengunjung Bisa Menikmati Seafood Murah di Pantai Ngrenehan

David Kurniawan
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 17:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Cocok! Pengunjung Bisa Menikmati Seafood Murah di Pantai Ngrenehan Karsilah, salah seorang pemilik warung makan di Pantai Ngrenehan sedang memilih ikan untuk disajikan ke pembeli. Foto diambil 2 Agustus 2022. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Pantai Ngrenehan di Kalurahan Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul menjadi salah satu destinasi yang ditawarkan pemkab ke investor untuk dikembangkan menjadi wisata unggulan. Kawasan ini tak hanya menyajikan pemandangan dan pasir putih, tapi juga menawarkan sensasi makan seafood di pinggir pantai.

Pantai Ngrenehan berjarak sekitar 26 kilometer dari pusat Kota Wonosari. Akses ke pantai ini sudah baik karena karena kondisi jalannya relatif bagus karena upaya pembangunan sudah dimulai sejak 2017 lalu.

Advertisement

Meski demikian, belum sepenuhnya selesai karena masih ada ruas sepanjang 4,5 kilometer yang belum digarap. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah karena jalur yang ada saat ini sudah bagus, meski lebarnya belum standar sehingga hanya bisa melintas kendaraan pribadi atau minibus.

Bagi pengunjung yang pertama kali datang tidak khawatir karena sudah ada papan penunjuk arah yang dipasang sehingga tidak akan kebingunan untuk sampai di pantai ini. Sama seperti umumnya pantai di Gunungkidul, di Ngrenehan juga memiliki hamparan pasir putih dipadu dengan birunya air laut.

Baca juga: Tiga Pantai Gunungkidul Ditawarkan ke Investor, DPRD: Jangan Asal Bangun!

Wisatawan bisa bermain air di pantai ini karena ombaknya lebih tenang ketimbang pantai lainnya di Bumi Handayani. Hal ini tak lepas dari lokasi yang diapit dua bukti menjorok ke laut sehingga menjadi pemecah ombak alami.

“Kalau ombaknya relatif kecil. Contohnya saat gelombang pasang beberapa waktu lalu di sini [Pantai Ngrenenhan] aman dan tidak terjadi apa-apa,” kata Karsilah, salah seorang pedagang di Pantai Ngrenehan, Jumat (12/8/2022).

Menurut dia, destinasi wisata ini sudah ada sejak lama. Namun, Karsilah mengakui perkembangan signifikan baru terlihat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. “Memang pandemi memberikan dampak, tapi sekarang sudah mulai bangkit lagi,” katanya.

Pengunjung di pantai ini tak hanya disuguhkan keindahan pemandangan alam. Tapi, juga bisa menikmati sajian hidangan laut segar.

Karsilah mengaku banyak olahan seafood yang dipilih mulai dari lobster, ikan hiu, kartomarmo, ikan kue (GT), udang, kepiting hingga siput laut yang beratnya bisa mencapai tiga kilo per bijinya.

“Harga disesuaikan dengan jenis. Misal, GT seharga Rp100.000 per kilo, ikan campur Rp50.000 per kilo, lobster dari Rp250.000-400.000. Untuk masaknya bisa goreng, bakar, dibikin sop hingga Lombok ijo,” katanya.

Bisa Ditawar

Meski telah mematok harga untuk aneka olahan laut, namun pengunjung masih bisa menawar. Hal ini diakui oleh salah seorang pengunjung asal Kota Jogja, Dito Pertana.

Kedatangannya ke Pantai Ngrenehan, tidak hanya untuk menikmati keindahan laut, tapi juga berburu olahan ikan karto marmot yang disukai. Meski demikian, stok kosong sehingga ditawarkan ikan jenis lain.

“Ada hiu, kakap, udang, siput. Saya akhirnya pilih ikan GT untuk dimasak,” katanya.

Menurut dia, ikan yang dimasak sangat enak. Pada awalnya, ikan kue dipatok Rp100.000 per kilogram, tapi setelah proses tawar menawar disepakati bahwa ikan seberat tiga kilogram dihargai Rp240.000, sudah dalam kondisi matang.

“Total semua habis Rp265.000, sudah dapat nasi lengkap dengan minumnya untuk tiga orang. Untuk menu ada yang dibakar, goreng dan dibuat sop, tapi yang paling suka saat dimasak sambal Lombok ijo,” katanya.

Undang Investor

Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) telah membuat kajian terkait dengan pengembangan kawasan Pantai Ngrenehan. Kepala Bidang Penanaman Modal, DPMPTSP Gunungkidul,  Kartini mengatakan, kajian sudah pengembangan wisata dengan melibatkan investor di Pantai Ngrenehan telah dibuat. Adapun konsep yang ditawarkan berupa wisata alam dan edukasi bertajuk Glamping Ngrenehan.

Total lahan yang dipersiapkan seluas 6,6 hektare. Menurut dia, lahan ini merupakan milik masyarakat dan siap dilepas guna mewujudkan wahana tersebut. “Sudah kami buat desainnya dan rencananya September mendatang ada temu bisnis dengan calon investor dan akan kami paparkan berkaitan dengan rencana investasi ini,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang DPO Kasus Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Ditangkap di Papua

News
| Sabtu, 20 April 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement