Advertisement
Skrining Corona di Sekolah Gunungkidul Hanya Sebatas Sampel
![Skrining Corona di Sekolah Gunungkidul Hanya Sebatas Sampel](https://img.harianjogja.com/posts/2022/08/13/1108726/corona-ilustrasi-4.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul akan melakukan skrining virus Corona di lingkungan sekolah. Meski demikian, tes tidak menyasar ke seluruh siswa karena pelaksanaan dilakukan dengan pengambilan sampel.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pelaksanaan skrening corona di lingkungan sekolah masih dalah tahap persiapan. Rencananya, tes dilakukan mulai minggu ketiga dan keempat di Agustus ini.
Advertisement
Meski belum terlaksana, ia memastikan pengetesan dilakukan secara acak dengan mengambil sampel sebanyak 10% sekolah di Gunungkidul. Selain itu, tes juga tidak menyeluruh karena sampel hanya diambil untuk 10% dari jumlah keseluruhan siswa di sekolah tersebut.
“Jadi memang hanya diambil sampel karena tidak semua murid dites Corona,” kata Dewi, Jumat (12/8/2022).
Dia menjelaskan tes Corona di sekolah diselenggarakan untuk antisipasi penularan. Terlebih lagi hingga sekarang pelaksanaan belajar mengajar di sekolah sudah kembali normal seperti sebelum terjadinya pandemi.
“Jadi, dengan tes ini akan kelihatan potensinya serta dilakukan pencegahan agar kasus bisa terus terkendali,” katanya.
Dewi menambahkan hingga sekarang ada 22.768 warga Gunungkidul yang dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 21.566 orang dinyatakan sudah sembuh, meninggal dunia ada 1.179 kasus dan masih menjalani perawatan 23 orang.
Ia berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyeberan virus Corona.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan sudah ada koordinasi dengan dinas kesehatan terkait dengan pelaksanaan skrining Corona di lingkungan sekolah. Dia mendukung kegiatan ini untuk antisipasi penularan sehingga kasus bisa terus dikendalikan.
Meski demikian, ia memastikan tidak akan menutup sekolah apabila ditemukan kasus pada saat skrening. Nunuk berpendapat, pelaksanaan sekolah tatap muka tetap berlangsung dan pembelajaran daring hanya berlaku di kelas yang ditemukan kasus.
“Ya kalau tidak ada kasus, maka tetap sekolah seperti biasa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement