Jadi Inspektur Upacara HUT RI, Amien Rais: Ikan Itu Busuk Mulai dari Kepala
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Politikus Amien Rais memberikan sejumlah catatan kenegaraan bersamaan dengan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
Amien mendoakan Presiden Jokowi menuntaskan kepemimpinan periode kedua serta menyinggung soal turun mesin di institusi kepolisian.
Advertisement
Pernyataan itu disampaikan mantan Ketua MPR RI tersebut seusai menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT ke-77 RI yang digelar oleh DPW Partai Ummat DIY, Rabu (17/8/2022).
BACA JUGA: Warisan Belanda, Panjat Pinang Ternyata Menyimpan Sejarah Duka
Amien Rais menilai saat ini banyak hal yang membuat masyarakat waswas dan prihatin dalam menyongsong masa depan. Hal ini melihat kondisi politik ekonomi sosial yang makin semrawut. Akan tetapi menurutnya masyarakat tidak boleh terbawa oleh skenario yang secara subjektif dibuat kelompok tertentu maupun kondisi objektif di lapangan yang menggoyahkan sendi NKRI.
“Pepatah yang sering dikutip yaitu The Fish Rots from The Head, ikan itu busuk mulai dari kepala. Saya bukan ahli perikanan tetapi memang ikan itu busuk bukan mulai ekor atau perut, tetapi kepalanya dulu. Artinya satuan masyarakat, partai bahkan negara itu jika busuk pimpinannya maka pasti akan menetes ke bawah diikuti yang lain,” kata Amien kepada wartawan.
BACA JUGA: Anggaran untuk Pemilu 2024 Capai Rp19,5 Triliun
Amien melihat isu sebesar apa pun di Indonesia setelah pekan ketiga mulai menipis dan terlupakan bahkan tidak ada yang mengawal lagi. Ia menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk mengambil alih sepenuhnya setiap ada gonjang ganjing kasus besar, jangan sekadar hanya meminta pihak terkait untuk menuntaskan. Dalam konteks ini, Amien menyinggung institusi kepolisian.
“Kalau saya boleh usul tolong dibuat namanya overhaul turun mesin, pimpinan Polri turun mesin diganti yang sama sekali baru, yang memang cukup punya integritas track record-nya, tidak main mata dengan oligarki, tidak menindas rakyat, yang tidak membesarkan konglomerat, tentu masih ada,” katanya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga menyatakan, untuk memperbaiki kondisi Indonesia butuh revolusi akan tetapi harus tanpa pertumpahan darah dan tanpa kekerasan. Artinya, kata dia, melalui cara jihad konstitusional dan demokrasi.
“Saya doakan Pak Jokowi bisa sampai akhir periode, jangan sampai turun di tengah jalan. Karena kalau turun tengah jalan memang merepotkan, timbul huru hara, bahkan konflik horisontal. Ini refleksi HUT ke-77. Partai Ummat sebagai pendatang baru kami konsisten, politik tidak hanya rebutan kursi tetapi kami ingin menjadi bagian dari otoritas kekuasan. Kalau di luar kami oposisi, kalau di dalam sama, sehingga tidak mudah tergoda,” ucap pendiri Partai Ummat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement