Advertisement

Waduh...17 Persen Siswa Tak Paham Profil Pelajar Pancasila Menurut Survei

Sunartono
Rabu, 17 Agustus 2022 - 21:57 WIB
Bhekti Suryani
Waduh...17 Persen Siswa Tak Paham Profil Pelajar Pancasila Menurut Survei Siswa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. / Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pakar Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Deni Herdianto mengungkap masih ada sekitar 17% siswa di seluruh Indonesia yang tidak memahami program profil pelajar pancasila yang digaungkan Kemendikbud. 

Deni Herdianto mengungkap hasil survei yang telah ia lakukan dengan responden sebanyak 925 pelajar seluruh Indonesia. Hasilnya dari seluruh responden tersebut sebanyak 50% sudah mengetahui program profil pelajar pancasila dan 33% sekadar mengetahui. “ Kemudian masih ada sekitar 17 persen pelajar yang tidak mengetahui sama sekali terkait profil pelajar pancasila ini,” katanya dalam rilisnya, Rabu (16/8/2022).   

Advertisement

Ia menambahkan dari survei tersebut juga terungkap 70% responden menyatakan guru paling berperan dalam membentuk profil pelajar pancasila, 53% di antaranya menyatakan orang tua paling berperan, 45 persen lingkungan dan 23% menuliskan lingkungan yang paling berperan. 

“Sementara terkait pelaksanaan ibadah, bersikap, dan berpenampilan sesuai ajaran agama masing masing 83 persen menyatakan hal tersebut merupakan implementasi penting dari profil pelajar pancasila,” kata pengelola Menoreh Institute ini. 

Profil pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Isu dibahas para pakar pendidikan dalam diskusi daring bertajuk Peran Guru dalam Membentuk Profil Pelajar Pancasila pada Selasa (16/8/2022).

Sekjen Perkumpulan Akademisi dan Saintis Indonesia Profesor Khairudin mengatakan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan profil pertama yang semestinya dimiliki oleh pelajar Pancasila. Guru menjadi sosok yang sangat penting perannya, sehingga jika ada guru mengajarkan muridnya untuk beribadah dan taat agama semestinya tidak dipermasalahkan. 

BACA JUGA: HUT ke-77 RI, Ratusan Pedagang Pasar Beringharjo Gelar Upacara

“Mempermasalahkan guru yang melaksanakan tugasnya bisa terjadi karena komunikasi yang kurang baik antara orang tua dengan pihak sekolah. Perbaikan komunikasi dan kerja sama sekolah dan orangtua wali menjadi sangat penting saat ini,” kata guru besar UNY ini. 

Akdemisi UGM Profesor Yuny Erwanto menilai komunikasi dan kerja sama antara orangtua dengan sekolah sangat dibutuhkan untuk keberhasilan pendidikan. Beragam masalah di dunia pendidikan saat ini merupakan pekerjaan rumah bersama yang diperlukan kerja sama dan komunikasi yang baik antara institusi pendidikan dan orang tua. “Bukan saatnya sebenarnya berpolemik saling mencari kesalahan. Saatnya berkolaborasi mencari solusi, jika ada kesalahan saling memaafkan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement