Advertisement

Keluarga Madura Yogyakarta Ingin Berkontribusi Lebih untuk Jogja

Abdul Hamied Razak
Senin, 22 Agustus 2022 - 10:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Keluarga Madura Yogyakarta Ingin Berkontribusi Lebih untuk Jogja Jugil Adiningrat didaulat sebagai Ketua Umum (Ketum) Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) melalui musyawarah pemilihan pengurus di Hotel Ros In Jogja, Sabtu (20/8 - 2022). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) menilai Jogja tidak hanya menjanjikan ekonomi tetapi juga kehidupan budaya dan menjadikan manusia seutuhnya. KMY akan berkontribusi lebih besar untuk menjaga Keistimewaan Jogja.

Hal tersebut disampaikan Jugil Adiningrat yang didaulat sebagai Ketua Umum (Ketum) KMY yang baru. Jugil menggantikan posisi Ketum periode sebelumnya, mantan Asisten Sekda Pemkot Jogja Achmad Fadli Fauzi melalui musyawarah pemilihan pengurus di Hotel Ros In Jogja, Sabtu (20/8/2022).

Advertisement

Dalam pidatonya Jugil mengatakan Jogja merupakan kota yang sangat istimewa bagi KMY. Sebab Jogja bukan hanya kota yang menjanjikan ekonomi tetapi juga kehidupan budaya dan menjadi manusia seutuhnya. "Di Jogja, semua perantauan dari berbagai daerah berkumpul menjadi satu. Karena Jogja ini kota pelajar, kota budaya, jadi ya pintar-pintar, dan semua bisa ikut pintar," katanya melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (22/8/2022).

Jugil juga menilai Jogja benar-benar memberi arti bagi para pendatang sebagai manusia, bukan hanya sebagai makhluk ekonomi tapi sebagai manusia seutuhnya, ayem tentrem dan berbudaya. Salah satu orang Madura di Jogja yang dibanggakan adalah Menko Polhukam Mahfud MD.

Baca juga: Prediksi Cuaca Jogja Hari Ini: Ini satu-Satunya Wilayah yang Hujan..

Selain Mahfud, katanya, banyak orang Madura yang menjadi dosen di Jogja. Tidak hanya di universitas-universitas negeri tetapi juga di universitas swasta. "Ini harus menjadi cambuk bagi semua orang Madura untuk berkontribusi lebih banyak bagi negeri ini, khususnya bagi kota Jogja tercinta," katanya.

Di bidang budaya, lanjut Jugil, Madura memiliki tradisi pembuatan keris yang kuat yang bisa dikolaborasikan dengan tradisi budaya keris di Jogja yang juga kuat. Kolektor keris ini menyontohkan Kota Sumenep yang menjadi Kota Keris dan Bantul sebagai Kota Warangka Keris.

"Kedua kota ini bisa dikolaborasikan lebih erat lagi agar tercipta budaya keris yang lebih kuat dan juga ekonomi kreatif yang maju," kata Jugil.

Manfaat Jejaring

Menurutnya, dengan jejaring sesama perantauan atau jejaring profesional di tempat-tempat kerja, KMY bisa bersama-sama untuk saling membantu dan berbagi. Terutama ketika terjadi bencana alam. "Gunung Merapi itu satu sisi memberi rejeki berupa pasir yang bisa digunakan untuk membangun rumah, gedung, jalan. Gunung itu juga sewaktu-waktu meminta kita untuk bersatu saling membantu saat bencana," papar Jugil.

Jugil berharap KMY bisa benar-benar memperkuat dan mewadahi kepentingan seluruh elemen warga Madura yang ada di DIY. Selama ini elemen-elemen masyarakat Madura belum diorganisir secara maksimal meskipun memiliki potensi yang sangat besar. "Jika potensi-potensi yang ada bisa dikoordinir dengan masif tentu akan melahirkan sebuah agenda bersama, tentunya itu akan lebih keren,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus

News
| Jum'at, 26 Juli 2024, 22:40 WIB

Advertisement

alt

Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya

Wisata
| Rabu, 24 Juli 2024, 15:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement