Advertisement
PSIM Angkat Bicara Soal Kasus Kematian Suporter PSS Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- PSIM Jogja angkat bicara soal kematian suporter PSS Sleman akibat pengeroyokan yang dilatarbelakangi perseteruan antar-suporter. Ketua Panpel PSIM Jogja Wendy Umar Senoaji menyampaikan jika PSIM memberikan dukungan atas penegakan hukum yang dilakukan kepolisian.
"Ini masih dalam proses penyidikan. Pada dasarnya kami mendukung upaya-upaya pihak kepolisian. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib," ucapnya saat dihubungi Selasa, (30/8/2022).
Advertisement
PSIM berharap agar semua pihak tetap menjaga kondusifitas keamanan. Ucapan bela sungkawa juga ia sampaikan kepada pihak keluarga almarhum Aditya Eka Putranda, 18, warga Gamping, Sleman yang tewas dikeroyok karena statusnya sebagai suporter PSS Sleman.
"Harapan kami tentunya, kita semua menjaga kondusifitas, keamanan DIY, jangan mudah terprovokasi. Ucapan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga almarhum dari kami mewakili Panpel PSIM," paparnya.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Sleman AKP Ronny Prasadana mengatakan ada dua motif yang melatarbelakangi pengeroyokan yang menewaskan Aditya Eka Putranda.
BACA JUGA: Buntut Tewasnya Suporter, Bupati Sleman Ingin Pertemukan PSS dan PSIM
Pertama, berdasarkan pengakuan tersangka, pernah ada penyerangan dari kelompok Brigata Curva Sud (BCS), salah satu kelompok suporter PSS Sleman. Para tersangka kemudian membalas.
Polisi masih mendalami pengakuan tersangka ini. "Kapan peristiwanya dan apakah ada laporan ke polisi atau tidak," ucap AKP Ronny.
Motif kedua adanya provokasi dari salah satu tersangka JN yang masih berusia 17 tahun.
"Dia provokasi orang di sekitar lokasi kejadian, mengaku dikejar rombongan BCS. Waktu mencegat rombongan korban, ada kata-kata, ‘Aku Brajamusti, piye’," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Anggaran Terbatas, Perbaikan Gapura di Perbatasan Semin Urung Dilakukan Tahun Ini
- 13 SMP Negeri di Kulonprogo Tidak Mampu Penuhi Daya Tampung Siswa
- Pemkot Jogja Targetkan Semua Sekolah Negeri Jadi Sekolah Unggulan
- Setelah Groundsiil Srandakan Jebol, Tiga Dusun di Bantul Alami Krisis Air Bersih
- UGM Berduka, Satu Mahasiswa KKN Meninggal dalam Insiden Kecelakaan Kapal, Satu Orang Masih dalam Pencarian
Advertisement
Advertisement