Hingga Agustus, 115 Nyawa Melayang akibat Lakalantas di Bantul, Ini Titik Rawannya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Satlantas Polres Bantul menyebut angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) selama tahun ini sampai Agustus lalu cukup tinggi, yakni mencapai 1.665 kasus. Angka itu hampir mendekati total kejadian lakalantas sepanjang tahun lalu (2021) yang jumlahnya mencapai sebanyak 1.917 kasus.
“Angka meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas tahun ini mencapai 115 orang [data sampai Agustus]. Sementara tahun lalu yang meninggal dunia sebanyak 161 orang,” kata Kasatlantas Polres Bantul, Iptu Fikri Kurniawan, Kamis (1/9/2022).
Advertisement
Fikri Kurniawan mengatakan, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di Bantul memang terbilang naik turun. Pada 2020 lalu tercatat ada sebanyak 1.797 kasus, kemudian pada 2021 naik menjadi 1.917 kejadian. Namun di tahun ini yang baru sampai Agustus, jumlahnya sudah mencapai 1.665 kejadian.
“Untuk korban luka berat hampir tidak ada, tetapi untuk korban luka ringan selama 2022 kami mencatat ada 1.942 orang,” katanya.
BACA JUGA: Pencurian Marak, Dua Motor Kembali Raib di Bantul
Sementara jumlah luka ringan pada 2021 sebanyak 2.151 kasus. Adapun jumlah kerugian materi selama tahun ini juga cukup tinggi, mencapai Rp902,5 juta. Melebihi angka kerugian materi kecelakaan lalu lintas di 2021 sebesar Rp881,2 juta.
Lebih lanjut Fikri mengatakan kejadian kecelakaan lalu lintas terbanyak di jalan kabupaten sebanyak 546 kejadian, kemudian disusul jalan nasional 505 kejadian, dan jalan provinsi tercatat 441 kejadian.
Adapun jumlah korban atau yang terlibat dalam kecelakaan sebagian besar adalah pegawasi swasta sebanyak 718 orang, kemudian disusul pelajar atau mahasiswa sebanyak 472 orang, buruh 169 orang, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 58.
Fikri menyebut sejumlah lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di antaranya adalah simpang empat Druwo Jalan Parangtritis, simpang empat Salakan Sewon, Jalan Jenderal Sudirman dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul sampai Bank BRI, “Masalahnya terdapat tikungan tajam, jalan bergelombang, jarak antara U turn terlalu dekat, dan terdapat banyak persimpangan,” paparnya.
Pihaknya sudah berupaya melakukan rekayasa lalu lintas untuk menekan angka kecelakaan, di antaranya dengan memasang pembatas jalan atau water barrier, rapat dengan pihak terkait untuk perbaikan jalan, dan melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana menambahkan tingginya angka kecelakaan di Bantul perlu menjadi perhatian semua pihak terutama para pengguna jalan. Ia meminta masyarakat untuk tertib dalam berkendara. “Setop pelanggaran lalu lintas, gunakan helm standar SNI, gunakan sabuk keselamatan, jangan melawan arus, jaga jarak aman, atur kecepatan kendaraan, dan jangan gunakan handphone saat berkendara. Ini demi keselamatan diri dan sesama,” kata Jeffry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
Advertisement
Advertisement