Advertisement
GKR Hemas Dorong Kreator Game Online Libatkan Budaya Lokal

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Menjadi tren, khususnya di kalangan anak muda, gim daring yang sekarang terwujud dalam e-Sport diharapkan tetap menitikberatkan pada kreativitas yang bisa membentuk kecerdasan generasi masa depan.
Menurut Permaisuri Raja Ngayogyakarta GKR Hemas, untuk mendukung e-Sport bagi generasi muda, dia menggelar GKR Hemas E-Sport Championship 2022. Hal itu dilakukan menjawab kebutuhan Gen Z terhadap kompetisi yang terbuka, fair dan bermanfaat.
Advertisement
Dia berharap e-Sport bisa menjadi ajang penyaluran kreativitas generasi muda, khususnya Gen Z. "Jumlah peserta yang membeludak dan sangat antusias menunjukkan Gen Z di Jogja tidak pernah ketinggalan teknologi, dan sangat mencintai dunia digital," katanya di sela -sela kegiatan GKR Hemas E-Sport Championship 2022 di Sleman City Hall, Minggu (4/9/2022).
BACA JUGA: Mahasiswa UNY yang Terlibat Kasus Dugaan Pelaku Kekerasan Ketahuan Ikuti Wisuda
Dijelaskan Hemas, kompetisi e-Sport banyak digelar hingga tingkat internasional, dan salah satu yang pernah menjadi juaranya berasal dari Indonesia.
Hemas berharap kompetisi e-Sport tersebut mampu menumbuhkan potensi sumber daya manusia (SDM) di DIY. "SDM kita bisa tumbuh pesat dan tentunya berkualitas. Kegiatan e-Sport adalah kegiatan yang positif dan bisa menjauhkan generasi muda dari ide negatif yang merusak, atau bahkan bersifat kriminal," katanya.
Hemas juga mengingatkan Gen Z agar mewaspadai budaya asing yang masih dominan dalam e-Sport. Dia berharap agar karakter asli Indonesia lebih sering digunakan, agar kecintaan terhadap Indonesia, dan juga budaya Jogja tetap tumbuh.
"Para kreator dan desainer game online diharapkan untuk bisa mengikutsertakan budaya lokal," ucap anggota DPD RI asal DIY ini.
Untuk itu, dia mengingatkan tentang pentingnya penguasaan masalah kesehatan dan pendidikan bagi generasi muda. Para peserta dan pencinta e-Sport tidak boleh lupa untuk beristirahat dan menjaga kesehatan.
"Banyak kabar bahwa anak-anak Gen Z ketika sudah terfokus pada gimnya, akan lupa makan dan lupa beristirahat, dan banyak yang sakit," katanya.
Begitu juga dengan masalah pendidikan yang menurutnya tidak boleh ditinggalkan. Meskipun e-Sport merupakan ajang prestasi yang bisa membawa Gen Z ke level internasional, tetapi semua harus tetap ingat sekolah, dan juga kuliah.
"Dengan tetap memperhatikan pendidikan, maka pencinta e-Sport akan bisa menjadi kreator dan desainer game online berikutnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement