Polres Bantul Patroli di SPBU, Ada Apa?
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Polres Bantul akan meningkatkan patroli di sejumah objek vital, terutama stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Patroli dilakukan untuk mengantisipasi unjuk rasa di SPBU dan juga mengantisipasi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) siring dengan kenaikan harga BBM.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengungkapkan di DIY, banyak mahasiswa yang mengkritik kenaikan harga BBM, sehingga kepolisian perlu mengamankan sejumlah objek vital.
Advertisement
BACA JUGA: Duh, Data 3.000 PNS Bocor dan Dijual Bebas! Isinya NIK hingga Rekening
Selain mengantisipasi terjadinya unjuk rasa di SPBU, Polres Bantul juga mengantisipasi penyalahgunaan penyaluran BBM. Ia mencontohkan masyarakat yang seharusnya mendapat BBM bersubsidi tetapi tidak mendapatkannya. Sebaliknya warga mampu justru memanfaatkan BBM bersubsidi sehingga tidak tepat.
“Maka kami lakukan patroli dan pengaman di SPBU sehingga penyaluran BBM tepat sasaran,” tegas Ihsan.
Patroli dilakukan oleh personel dari Polres Bantul maupun dari polsek yang dekat dengan SPBU.
Berdasarkan pantauan Harian Jogja, Senin (5/9/2022), antrean pembelian masih terjadi di sejumlah SPBU, di antaranya SPBU Gose, Jalan Urip Sumoharjo Bantul, dan SPBU di Jalan Samas, Palbapang, Bantul. Antrean muncul di stasiun pengisian Pertalite. Selisih harga antara Pertalite dan Pertamax membuat pengguna kendaraan roda dua memanfaatkan Pertalite.
Antrean sebenarnya sudah terjadi sejak BBM belum dinaikkan pemerintah. Setelah ada kepastian harga BBM, antrean Pertalite masih juga terjadi. Ketua Komisi B DPRD Bantul, Wilda Nafis, mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan antrean terjadi di sejumlah SPBU di Bantul.
Menurutnya antrean terjadi sejak menjelang kenaikan harga BBM, namun hingga harga BBM naik masih juga terjadi antrean. Menurut Wildan, ketika BBM bersubsidi dinaikkan, seharusnya antrean BBM bersubsidi tidak muncul.
Namun itu tidak berlaku bagi sejumlah SPBU di Bantul yang hanya melayani satu jalur BBM bersubsidi untuk penggguna sepeda motor. Sementara, antrean kendaraan roda empat yang membeli BBM bersubsidi antrean mobil masih normal.
BACA JUGA: Siap-Siap! Bansos BBM di Sleman Cair Dua Sampai Tiga Hari Lagi
“Ternyata untuk sepeda motor hanya dilayani satu jalur, sementara untuk mobil yang membeli Pertalite dilayani dua jalur bahkan lebih, ini ada apa, padahal pengguna motor lebih banyak dan berhak mendapatkan BBM bersubsidi?” ucapnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini khawatir pemilik SPBU mengarahkan masyarakat untuk membeli BBM non-subsidi. Padahal SPBU prinsipnya adalah bisnis atau jualan. “SPBU itu kan jualan BBM. Semakin banyak BBM yang dijual kan untungnya juga banyak. Kasihan masyarakat yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi tapi dipersulit. Diminta nunggu antrean lama dan berpanas-panas,” ucap Wildan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
Advertisement
Advertisement