Advertisement

Promo November

Mahasiswa UGM Coba Kurangi Suhu Panas Kota dengan Aspal, Emang Bisa?

Lugas Subarkah
Rabu, 14 September 2022 - 08:07 WIB
Sirojul Khafid
Mahasiswa UGM Coba Kurangi Suhu Panas Kota dengan Aspal, Emang Bisa? Foto ilustrasi. - Solopos/Ivanovich Aldino

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Menjawab persoalan tingginya suhu udara di perkotaan, sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas atau Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu akibat Urban Heat Island (UHI).

Mahasiswa Teknik Sipil UGM, Fikru Shidqi Helmi, menjelaskan kolektor Asphalt Thermal Collectormengurangi UHI dengan cara menyerap panas pada permukaan aspal menggunakan cairan yang mengalir di dalam pipa.

Advertisement

Dengan menurunnya suhu pada aspal, suhu kota sekitarnya turut menurun atau lebih sejuk dari sebelumnya. Ide penerapan Asphalt Thermal Collector ini berawal dari tingginya suhu perkotaan yang tak lepas dari UHI, yaitu suhu perkotaan lebih tinggi daripada daerah di sekitarnya.

“Salah satunya adalah bertambahnya jalanan aspal. Seperti diketahui, aspal memiliki sifat menyerap panas dan di siang hari jalanan aspal dapat mencapai suhu hingga 48 derajat celcius. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi untuk mengatasi persoalan tersebut,” ujarnya, Selasa (13/9/2022).

BACA JUGA: Selokan Mataram Dikeringkan, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Bersama empat mahasiswa lainnya yakni Hakan Malika Anshafa, mahasiswa Teknik Sipil 2020; Octa Elwan Ibrahim, mahasiswa Teknik Sipil 2020); Nabila Alma Maharani, mahasiswa Teknik Sipil 2020; dan Syifa Husnun Nissa H. T, mahasiswa Kimia 2021, yang tergabung dalam PKM Video Gagasan Konstrukif (VGK) UGM, mereka memanfaatkan aspal untuk melawan fenomena UHI.

Penyerapan panas oleh aspal justru mempercepat proses UHI karena radiasi dapat diputarbalikkan untuk mengurangi efek UHI dengan menerapkan Asphalt Thermal Collector. Secara teknis, sistem Asphalt Thermal Collector menggunakan pipa set berbahan polypropylene yang ditanamkan ke jalan dengan kedalaman 2,5 cm dari permukaan.

Pemasangan pipa dilakukan secara mengular dan dibuat segmen jalan setiap lima meter untuk memudahkan dalam pemeliharaan. Selain itu juga dilengkapi dengan komponen pendukung yaitu pompa dan bak penampung. “Komponen pendukung ini diletakkan di bawah trotoar dan terdapat pintu bagian atas untuk kebutuhan pemeliharaan juga,” ungkapnya.

BACA JUGA: Begini Klarifikasi LDII Sleman terhadap Penolakan Warga Bimomartani

Cara kerja Asphalt Thermal Collector dimulai dari air yang dialirkan dalam pipa melalui inlet dengan pompa dalam kondisi dingin. Seiring bergeraknya cairan di dalam pipa, panas pada lapisan aspal akan terserap oleh air. Air yang keluar dari pipa outlet akan memiliki suhu yang lebih tinggi.

Air tersebut kemudian diitampung dalam wadah yang kemudian berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kebutuhan komersial. “Selain untuk mengurangi efek UHI, suhu aspal yang rendah juga dapat meningkatkan keawetan pada aspal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement