Advertisement
Pencabutan Status Pandemi, Dinkes Gunungkidul Tunggu Instruksi dari Pusat

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul—Dinas Kesehatan Gunungkidul mengklaim kasus penularan covid-19 di Gunungkidul semakin terkendali. Hal ini mengacu pada laporan harian penambahan kasus baru warga tertular.
Meski demikian, untuk wacana pencabutan status pandemi sepenuhnya diserahkan ke Pemerintah Pusat. Kepala Dinas Kesehetan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan untuk kasus harian masih ada, tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Pertambahan tidak begitu signifikan.
Advertisement
Ia pun menganggap penularan sudah sangat terkendali. Meski demikian, ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaaran penyakit ini, karena selama masih pandemi, maka potensi tertular tetap masih ada.
“Untuk perubahan status dari pandemi menjadi endemi, kami serahkan sepenuhnya ke Pemerintah Pusat. Yang jelas, kami terus berupaya menekan agar kasus tidak semakin bertambah,” kata Dewi kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).
BACA JUGA: Duh, Sepanjang Tahun Ini, 20 Orang di Gunungkidul Tewas Bunuh Diri
Menurut dia, tanda-tanda kasus semakin terkendali juga terlihat dari hasil skrining di sekolah-sekolah yang menunjukan jumlah yang terpapar relatif lebih sedikit. Tes corona di sekolah bukan hal yang baru karena sempat dilakukan di 2021.
Saat itu, sambung Dewi, banyak pelajar maupun guru yang terinfeksi Covid-19. Meski demikian, untuk sekarang tidak banyak terinfeksi.
Total selama skrining berlangsung ada 2.979 orang diperiksa. Adapun hasilnya yang dinyatakan positif Covid-19 hanya 58 orang. “Jadi terhitung kecil kasusnya,” kata Dewi.
Hingga Rabu siang, jumlah warga Gunungkidul terpapar Covid-19 sebanyak 22.868 orang. Warga yang dinyatakan sembuh ada 21.670 orang, 18 pasien masih menjalani perawatan dan 1.180 kasus meninggal dunia karena terinfeksi virus ini. “Kami tetap mengimbau ke masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Winarno, mengatakan tidak ada penutupan sekolah meski ada kasus penularan Covid-19. Hal ini sesuai dengan instruksi dari Pemerintah DIY. Menurut dia, sudah ada ketentuan apabila temuan kasus hanya pada satu atau beberapa anak, maka sekolah tidak akan ditutup.
BACA JUGA: Pengunjung Keluhkan Akses ke Pantai Widodaren, Masih Berbatu dan Kadang Licin
“Penutupan baru dilakukan kalau kasusnya sudah lebih dari 25% dari jumlah siswa maupun guru. Kalau hanya satu atau dua kasus, maka yang dinyatakan positif wajib mejalani isolasi mandiri,” katanya.
Winarno memastikan hingga sekarang tidak ada sekolah di Gunungkidul yang ditutup karena penularan virus Covid-19. “Sekolah tatap muka tetap berjalan seperti biasa. Tapi, kami mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat guna memutus mata rantai penyebaran virus,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bambang Sukmonohadi, Ayah Mertua Puan Maharani Meninggal Dunia
Advertisement

Siap-siap Gobyos! Ini Rekomendasi Warung Oseng Mercon di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cerita Penikmat Bakmi Jawa Pak Pele Kaget saat Dikunjungi Jokowi
- Sekda Jogja: Masjid Punya Kekuatan dalam Pemberdayakan Umat
- Jokowi Resmikan Jembatan Kretek 2 Bantul, JJLS Banten ke Banyuwangi Rampung Tahun Ini
- Putusan Kasasi Klitih Gedongkuning Dibocorkan, Keluarga Terdakwa Kaget Tak Terima
- Ditanya soal Tanah Tutupan Jepang Terdampak JJLS, Ini Jawaban Presiden
Advertisement
Advertisement