Advertisement
Kabupaten Kota di DIY Didorong Manfaatkan Danais untuk Kembangkan Smart City
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jajaran pemerintah di kabupaten dan kota se-DIY didorong memanfaatkan dana keistimewaan (danais) untuk mempercepat pembangunan smart city di wilayah masing-masing. Sarana dan prasarana antar-kabupaten dan kota dalam penguatan smart city masih timpang.
Plt. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Sugeng Wahyudi mengatakan belum semua kabupaten dan kota di DIY memiliki peralatan pendukung yang optimal dalam mendukung kinerja smart city. Perkembangan sektor digital yang semakin cepat juga belum membuat beberapa wilayah di DIY siap secara struktur, suprastruktur, maupun infrastruktur.
Advertisement
Sugeng mendorong agar danais bisa dimanfaatkan dengan optimal guna mendukung pengembangan smart city di masing-masing wilayah. "Kami mendorong kabupaten kota dapat memanfaatkan danais untuk mendukung infrastruktur dan sarana smart city sehingga sejalan dengan smart province," katanya dalam forum smart city se-DIY beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Jogja, Ignatius Trihastono, menyampaikan Forum Smart City Se-DIY bertujuan menguatkan dan mencocokkan program smart province. Salah satu prasyarat smart province adalah kolaborasi dari kota, kabupaten dan DIY. Smart city di kota dan kabupaten banyak bersinggungan dengan masyarakat sehingga memiliki bobot lebih luas sebagai pelayanan publik. Sementara, data besar ada di provinsi.
“Ketika bicara smart province, kita tidak bisa mendudukan DIY sebagai suatu entitas sendiri, tapi terdiri dari kabupaten dan kota. Penguatan-penguatan smart city di kabupaten dan kota adalah untuk penguatan smart city DIY,” katanya.
BACA JUGA: Artis Prilly Latuconsina Bakal Jadi Dosen di UGM
Menurutnya, pelaksanaan smart city di Kota Jogja dari segi infrastruktur dan perangkat lunak pendukung tidak mengalami masalah karena hampir menyentuh semua kebutuhan layanan masyarakat. Namun yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah menginternalisasikan smart city kepada masyarakat sebagai pengguna dan perangkat pemberi layanan sebagai subyek. Hal itu agar keberadaan smart city yang sudah ada sekarang bisa dimanfaatkan secara optimal.
“Suatu kota atau kabupaten disebut smart city pasti harus direpresentasikan oleh masyarakat yang cerdas serta kebiasaan dan perilaku birokrasi yang cerdas. Budaya cerdas bagaimana smart city bisa berdampak pada semakin produktifnya masyarakat,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
Advertisement
Advertisement