Advertisement

Jelajah Kuliner: Leker Pak Min, dari Imajinasi sampai Terealisasi 

Sirojul Khafid
Sabtu, 24 September 2022 - 10:47 WIB
Sirojul Khafid
Jelajah Kuliner: Leker Pak Min, dari Imajinasi sampai Terealisasi  Muslimin. - Harian Jogja

Advertisement

“Saya 19 tahun ikut orang, enggak mungkin selamanya begitu. Saya memutuskan untuk berdiri di atas kaki sendiri,” kata Muslimin, pemilik usaha Leker dan Pukis Pak Min.

Satu hal yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Hal ini yang Muslimin rasakan setelah 19 tahun menjadi pegawai usaha pukis. Waktu yang tidak singkat itu membuatnya paham betul seluk-beluk kue pukis, mulai dari adonan sampai pemasaran.

Advertisement

Mulai tahun 2009, tanpa adanya modal, Muslimin memutuskan berdiri di atas kakinya sendiri alias berdikari. Dia harus meminjam modal ke sanak saudara. Sayangnya, kala itu tidak ada saudara yang bisa meminjamkan uang. Alhasil, Muslimin meminjam BPKB kendaraan sebagai jaminan meminjam dana di bank.

Uang sebesar Rp10 juta berhasil dia dapatkan. Modal ini cukup untuk membuka satu gerobak usaha kue pukisnya. Namun tidak hanya pukis, saat hendak membuka usaha, dia juga barter resep dengan rekan lainnya. Di satu sisi, Muslimin memberikan resep kue pukis. Namun dia mendapatkan resep kue leker.

Usaha pertama Muslimin bertempat di sekitar ruko Gardena, Depok, Sleman. Di tempat itu pula, selama 19 tahun dia bekerja sebagai pegawai penjual pukis. “Suatu kali, saat sedang bekerja saya berimaginasi, misal punya tempat usaha sendiri di sini (Gardena). Saya tahu betul peluang usaha di situ, sudah seperti rumah sendiri,” kata Pak Min, sapaan akrabnya, saat ditemui Tim Jelajah Kuliner: Merawat Masakan Warisan Leluhur. Jelajah Kuliner ini merupakan kerja sama antara Harian Jogja, Alfamart, dan Badan Otorita Borobudur.

Imaginasi yang terus dihidupi ternyata menjadi realisasi. Setelah mendapatkan modal dan segala perlengkapannya, Muslimin membuka usaha pertama di Gardena. Muslimin sempat kaget, penjualan hari pertama buka ternyata bisa menyentuh penghasilan sebesar Rp500.000. Hasil ini membuat Muslimin semakin yakin akan prospek usahanya ke depan.

“Hari kedua [buka usaha, hasilnya] meningkat lebih tajam, dua atau tiga kali lipat, ini yang bikin optimis. Sepertinya masyarakat suka dengan pukis dan leker, dari berbagai kalangan,” kata pria kelahiran Temanggung 47 tahun lalu ini.

Hasil yang baik ini membuat outlet Pukis dan Leker Pak Min semakin berkembang. Tahun pertama berjualan, Muslimin bisa menambah dua outlet lagi. Sementara tahun kedua, dalam rentang dua sampai tiga bulan sekali, selalu ada penambahan outlet. 

Puncaknya, Muslimin memiliki 41 outlet dengan 43 karyawan. Dari yang awal membuka usaha bisa mendapatkan Rp500.000 sehari dalam satu outlet, puncaknya Muslimin pernah mendapat penghasilan Rp2 juta dalam sehari di satu outlet.

Menyelam di kedalaman

Ada sebuah ungkapan, semakin dalam menyelam, pemandangan laut semakin indah. Meski tidak jarang arusnya juga semakin deras. Hal ini tidak jauh berbeda dengan usaha Muslimin. Pernah ada suatu masa, usahanya menurun secara drastis.

“Kolapsnya waktu itu gini, setiap pembuatan produk saya rasa prosesnya normal-normal saja. Namun begitu sampai di konsumen, rasanya kok beda. Kalau disampaikan prediksi penyebabnya enggak enak juga,” kata Muslimin. “Itu terjadi sekitar setahun. Dampaknya, dari 41 outlet, menurun menjadi 27 outlet.”

Lantaran Muslimin seorang muslim, dia memperbanyak dan memperkuat wirid atau berdzikir pada Allah. Akhirnya, cobaan berupa berubahnya rasa produk bisa terlewati.

Sayangnya, tantangan belum berakhir. Tidak lama setelahnya, datang pandemi Covid-19. Badai ini lah yang cukup sulit dilawan. Tidak hanya penjualan yang menurun, karyawannya juga tidak jarang pulang dengan tangan kosong.

Outlet Muslimin kembali turun, dari 27 menjadi 14. Sebanyak 14 outlet ini yang masih bertahan sampai sekarang. Mengingat drastisnya penjualan selama pandemi, Muslimin masih sering merasa sesak di dada.

“Dulu gerobaknya di bawa ke rumah semua, sampai enggak muat, terus dititip-titipin ke saudara. Rasanya mau nangis udah enggak keluar air mata,” kata Muslimin.

Untungnya, sedikit cahaya muncul saat Alfamart meringankan beban sewa lapak milik Muslimin. Sebanyak 12 outlet Muslimin memang berada di depan Alfamart. “Saya mendatangi managemen Alfamart, diskusi keadaan selama pandemi. Akhirnya mendapat keringanan uang sewa. Sempat beberapa bulan enggak bayar sewa sama sekali,” katanya.

Setelah pandemi mulai mereda, sempat juga ada pengurangan biaya sewa sampai 50 persen. “Kebijakan Alfamart yang peka terhadap kondisi Usaha Kecil Menengah ini sangat membantu, sangat menolong,” kata Muslimin.

Tak ingin sendiri

Pernah menjadi karyawan dan kini membuka usaha sendiri membuat Muslimin memperhatikan kinerja pegawainya. Dia berprinsip, untuk pegawai yang sudah bekerja lima tahun dengannya, maka dia akan memberikan satu outlet beserta peralatannya.

Muslimin juga akan membantu mengurus izin tempat karyawannya membuka usaha. “Saya pernah merasakan pahit manisnya ikut orang. Semoga dengan cara ini, karyawan saya bisa merasakan manisnya bekerja dengan saya,” kata Muslimin. “Sekarang sudah ada mantan tiga karyawan saya yang sudah sukses. Mereka sudah punya lebih dari satu outlet.”

Dalam mencari karyawan, Muslimin juga mengutamakan saudara dan tetangga. Ini menjadi upaya membantu orang-orang di sekelilingnya. Setelah saudara dan tetangga mendapat pekerjaan, baru lah dia mencari orang di daerah lain apabila masih membutuhnya pekerja. Muslimin tidak ingin sukses sendirian, dia perlu mengajak orang lain juga.

Bagi calon pengusaha atau orang yang sedang menjalankan usaha, Muslimin berpesan agar terus berusaha dan jangan takut gagal. Baginya, kegagalan merupakan awal dari kesuksesan. 

“Jangan pernah menyerah, teruslah berjuang, sampai lelah, ibaratnya sampai tidak bisa melangkah, teruslah berjalan, jangan pernah menyerah untuk mandiri. Setiap usaha pasti ada cobaan dan rintangan, tidak semua kesuksesan langsung datang. Terus maju sampai mimpi tercapai dan terwujud,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement