Advertisement
Belasan Ternak di Gunungkidul Mati Diserang Hewan Liar, Warga Diminta Bikin Kandang Model Panggung

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul — Belasan hewan ternak milik warga di Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul mati diserang hewan liar, Kamis (22/9/2022) lalu.
Itulah sebabnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul meminta masyarakat untuk memperkuat kandang. Langkah ini untuk mengurangi risiko serangan lanjutan terhadap kambing-kambing yang dipelihara.
Advertisement
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengaku sudah mendapatkan informasi berkaitan dengan serangan ternak di Kalurahan Girimulyo, Panggang. Meski demikian, ia belum bisa memastikan hewan liar yang melakukan penyerangan. “Untuk jenis hewannya, kami belum tahu,” katanya kepada wartawan, Kamis (29/9/2022).
Berdasarkan hasil identifikasi lapangan, kat adia, serangan hewan liar ini mengakibatkan puluhan kambing mati. Sebagian besar mati karena kehabisan darah.
BACA JUGA: Belasan Kambing Warga Girimulyo Gunungkidul Mati Diserang Hewan Liar
Untuk itu, Wibawanti meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai karena kasus terus berulang setiap tahunnya. Salah satu antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat sistem kandang yang ada.
Caranya, membuat kandang yang lebih tinggi sehingga tidak mudah dijangkau. Dia tidak menampik banyak petani yang membuat kandang jauh dari pemukiman untuk mempermudah mendapatkan pakan.
Namun kebiasaan ini memiliki konseukensi yang harus ditanggung karena saat kandang jauh dari rumah, maka pengawasan tidak bisa dilakukan selama 24 jam.
“Untuk mengurangi serangan, dari sisi teknis dengan membuat kandang panggung untuk meminimalkan jangkauan dari serangan hewan,” kata Wibawanti.
Lurah Girimulyo, Sunu Raharjo mengatakan, serangan hewan liar ini terjadi mulai Kamis hingga Senin (26/9/2022). Total ada 15 kambing milik empat warga yang menjadi korban serangan hewan liar. “Semua mati dan berlangsung secara berurutan,” kata Sunu saat dihubungi Rabu (28/9/2022).
Diduga serangan ini dilakukan oleh anjing liar. Setelah serangan pertama, warga mulai menggerakan ronda malam untuk antisipasi. “Saat itu ada yang melihat anjing kemudian ditembak hingga mati. Warga juga mendengar gonggongan anjing,” katanya.
Menurut dia, serangan hewan liar ini bukan hal yang baru. Pasalnya, sudah sejak lama terjadi, namun beberapa tahun terakhir sempat berhenti. “Dulu kambing saya juga menjadi korban. Sempat tidak ada serangan, tapi sekarang muncul lagi,” katanya.
Sunu berharap masyarakat terus waspada dengan menggiatkan patroli keliling. Terlebih lagi, sambung dia, banyak ternak warga yang dipelihara di ladang sehingga pengawasannya saat malam hari menjadi berkurang. “Hingga sekarang ronda masih berlangsung. Tujuannya agar tidak ada lagi ternak yang mati diserang hewan liar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jumlah Pekerja Terkena PHK Meningkat 5 Kali Lipat, Didominasi Sektor Manufaktur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 10 April 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Perlu Sinergitas Semua Pihak Dalam Atasi Kemiskinan di DIY
- Angka Kriminalitas dan Kecelakaan di Bantul Meningkat Selama Libur Lebaran 2025
- Pengadaan Insinerator Butuh Rp200 Miliar, Kapasitas Pengolahan Sampah Capai 50 Ton per Jam
- Dishub DIY Catat 4,9 Juta Pergerakan Kendaraan Selama Libur Lebaran 2025
Advertisement