Advertisement

Yayuk Basuki Sudah Main ke Pasar Rakyat Jogja Gumregah, Kamu Kapan?

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 30 September 2022 - 15:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Yayuk Basuki Sudah Main ke Pasar Rakyat Jogja Gumregah, Kamu Kapan? Legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki jajan gudeg di Pasar Rakyat Jogja Gumregah di eks kampus Stiekers Jl. Parangtritis Km 3 Salakan Yogyakarta, Kamis (29/9/2022) sore. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki terlihat berjalan-jalan ke Pasar Rakyat Jogja Gumregah di eks kampus Stiekers Jl. Parangtritis Km 3 Salakan Yogyakarta, Kamis (29/9/2022) sore. Mengenakan busana kasual kaus lengan panjang warna merah menyala, ia terlihat menikmati suasana pasar rakyat yang dikonsep sama persis dengan pasar malam Sekaten.

Kedatangan Yayuk Basuki disambut panitia penyelenggara pasar rakyat yang juga Ketua Sekber Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra dan founder Altar Ria Production Inung Norzani.

Advertisement

Yayuk Basuki tak canggung blusukan di sela-sela keramaian pengunjung pasar rakyat. Di stan pedagang coffe Bageurhause, Yayuk Basuki memesan kopi panas. Ia mengaku penyuka minuman kopi. Sehari minimal dua gelas.

"Sejak usia 7 tahun saya sudah biasa minum kopi. Terbawa sampai sekarang. Apalagi waktu di Kemenpora, bisa 7 gelas dalam sehari," ungkapnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (30/9/2022). 

Puas berjalan-jalan Yayuk Basuki menjatuhkan pilihan bersantap malam di stan gudeg mercon Bu Prihandi. Yayuk Basuki memilih lauk telor dan oseng-oseng mercon. "Enak gudegnya. Rasanya mantab," ujarnya sembari tersenyum.

Baca juga: Setelah 26 Tahun, Petenis Legendaris Yayuk Basuk Akui Mengalah di US Open 1996 Demi Bela DIY

Yayuk Basuki mengaku dulu waktu duduk di bangku sekolah dasar Bhayangkara Balapan Yogyakarta, ia kerap diajak jalan-jalan orang tuanya ke pasar malam perayaan Sekaten di Alun-Alun Utara. "Dari rumah diboncengin ayah saya naik sepeda ke Alun-Alun Utara. Rasanya seneng banget bisa main ke pasar malam Sekaten. Naik drum molem, jaran-jaranan, beli jajanan bolang baling, gelali," kenangnya.

Menurut Yayuk Basuki, pasar malam harus terus dipertahankan di Jogja karena sudah menjadi ciri khas yang melekat kuat. Selain itu juga menjadi ajang para pedagang kecil mengais rejeki serta sarana hiburan murah bagi masyarakat kecil.

Semasa kecil Yayuk Basuki tinggal di Balapan Gondokusuman Yogyakarta. Memasuki SMP pindah ke pusat pembinaan olahraga di Ragunan Jakarta. Saat klas 2 SMP usia 14 tahun Yayuk Basuki tercatat ikut SEA Games 1985 di Bangkok meraih medali perak. Momen tersebut menjadi awal debutnya di dunia tenis profesional.

"Selama ini karena tuntutan pekerjaan saya banyak tinggal di Jakarta. Sekarang saya lebih banyak tinggal di Jogja. Saya rasanya punya hutang untuk ikut membangun dunia ke olahragaan di tanah kelahiran saya Jogja," akunya.

Totalitas Yayuk Basuki sendiri membela Jogja sangat besar. Sejak tahun 1981 sampai dengan 1996 selalu menjadi atlet tenis kontingen DIY di ajang Pekan Olah Raga Nasional. Komitmen ini diakuinya merupakan kecintaannya kepada Jogja.

"Tahun 1989 pernah ditawari pindah ke Provinsi Jawa Timur dengan iming-iming uang. Tapi kan saya bertanding tidak semata-mata untuk uang. Apalagi saat itu orangtua masih sugeng [hidup]. Seusai saya meraih medali dapat penghargaan Sri Sultan itu sangat membanggakan ayah saya," papar Yayuk.

Yayuk Basuki adalah petenis yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia di tahun 1990-an. Emas pertama di ajang internasional diraih tahun 1986 di Asian Games di Seol. Saat itu meraih medali emas satu-satunya bagi Indonenesia

Yayuk menjadi atlet wanita pertama Indonesia yang menginjakkan kaki di lapangan turnamen tenis bergengsi seperti Wimbledon, Australia Open, Prancis Open, Kanada Open, Thailand Open dan lainnya untuk berhadapan dengan petenis dunia seperti Martina Navratilova, Steffi Graf, Natalia Zvereva, Jana Novotna dan lainnya. Prestasi membanggakan Yayuk Basuki yakni pernah bertengger menempati rangking 19 dunia.

Saat ini Yayuk Basuki banyak menginisiasi kegiatan olahraga di Jogja. "Saya ingin merenovasi lapangan tenis yang ada di kompleks Balapan Yogyakarta. Dari lapangan itulah saya mengawali karir tenis saya. Mudah-mudahan pihak Kraton Yogyakarta sebagai pemilih tanah mengizinkan saya mempercantik lapangan tenis itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kabar Susunan Kabinet Prabowo, Gerindra: Belum Ada yang Resmi

News
| Minggu, 28 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement