110 Hektare Lahan Pertanian di Bantul Terendam Air

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Hujan lebat sejak Minggu (2/10/2022) malam hingga Senin (3/9/2022) pagi menyebabkan lebih dari seratus hektare lahan pertanian di Kabupaten Bantul terendam air.
Jika hujan terus mengguyur dalam beberapa hari ke depan, petani di Bantul akan mengalami gagal panen.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan ada tiga lokasi lahan pertanian yang terendam, yakni di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri; Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek; dan Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden.
BACA JUGA : Upaya Pemkab Bantul Agar Lahan Pertanian Tak Terendam
“Jenis tanaman yang terendam cukup banyak mulai dari cabai, jagung, kacang tanah, dan tanaman padi,” kata Joko, saat dihubungi Senin (3/9/2022).
Khusus di Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek dan Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, ada sekitar 60 hektare lahan terendam air. Adapun sebagian besar tanaman yang terendam adalah cabai merah siap panen.
Lahan pertanian di dua kalurahan tersebut, diakui Joko menjadi langganan banjir, jika hujan mengguyur lebih dari dua jam. Sebab, posisi lahan cekung, sementara pembuangan air lebih tinggi dari lahan pertanian. Sementara di Selopamioro juga ada sekitar 50 hektare lahan pertanian terendam dan sebagian besar adalah lahan cabai merah besar dan kacang tanah.
Menurut Joko, tanamanan yang terancam gagal panen paling tinggi adalah cabai merah besar. Sebab, tanaman ini jika terlalu banyak air akan menyebabkan buah cabai cepat layu dan membusuk disusul tanaman cabai juga mati.
Sementara untuk jagung, kacang tanah dan padai lebih bisa tahan jika terendam air, "Tapi yang jadi andalan petani saat ini adalah cabai merah besar namun sudah beberapa kali dipetik,” ujar Joko.
Soal besaran kerugian, Joko mengaku masih menghitungnya. Pihaknya baru mendata lahan terendam. Joko mengatakan, jika hujan selesai dalam seharian ini kemungkinan kerugian tidak terlalu besar. Namun berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan masih akan terjadi hingga 8 Oktober mendatang,
“Kalau hujan terus dalam beberapa hari ke depan kemungkinan kerugian besar,” ucapnya.
Ketua Kelompok Tani Lahan Pasir Manunggal Srigading, Subandi mengatakan untuk lahan pasir yang terendam air sekitar satu hektare. Durasi terendam juga tidak lama, karena Senin pagi air sudah surut.
“Kalau lahan pasir tidak terlalu berpengaruh, yang banyak terendam itu lahan sawah,” katanya.
Sebagian besar tanaman yang terendam adalah tanaman cabai merah besar. Namun jenis tanaman tersebut diakuinya juga sudah beberapa kali dipanen sehingga petani tidak rugi banyak.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
The Stories Season 2: Balada Cerita Ramadhan 2023 Tayang Perdana di 4 Radio
Advertisement

Rekomendasi Objek Wisata untuk Wisatawan yang Berpuasa, Anti-Lelah & Anti-Batal
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
- Puluhan PNS Sleman Naik Pangkat saat Ramadan Ini
Advertisement