Advertisement

Promo November

Kelompok Jaga Warga Diminta Bekali Diri dengan Literasi Digital

Ujang Hasanudin
Rabu, 12 Oktober 2022 - 23:47 WIB
Budi Cahyana
Kelompok Jaga Warga Diminta Bekali Diri dengan Literasi Digital Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat mengukuhkan 25 kelompok jaga warga di Pendopo Parasamya, Kompleks Pemkab Bantul, Rabu (12/10/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta kelompok jaga warga yang ada di tiap perdukuhan untuk membekali diri dengan literasi digital. Sebab saat ini dunia terhubung dengan Internet.

Di tengah dunia digital yang memberikan kemudahan akses informasi dan komunikasi, kata Halim, literasi digital sangat diperlukan masyarakat.

Advertisement

“Jaga warga saya harapkan juga menjadi salah satu punggawa dalam melakukan literasi digital, supaya postingan maupun status media sosial serta informasi yang beredar di masyarakat kita bukanlah ucapan atau postingan yang bersifat provokasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Halim, saat mengukuhkan kelompok jaga warga dari 25 perdukuhan di Pendopo Parasamya, Komplek Pemkab Bantul, Rabu (12/10/2022).

Menurut Halim, jaga warga penting memiliki pengetahuan dan literasi digital yang mumpuni sehingga dapat mengarahkan pemanfaatan era digital secara baik dan benar serta bermanfaat. Menurut Halim, dunia digital bagai dua muka dalam satu keping uang logam, yang satu sisi dapat memberikan kemanfaatan dan satu sisinya dapat memberikan resiko negatif.

Selain membekali diri dengan literasi digital, kelompok jaga warga diarapkan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong royong antar warga. Jaga warga harus dapat membangun komunikasi yang baik dengan aparat kalurahan dan pihak keamanan serta menjaga warga dari kemungkinan datangnya ancaman seperti narkoba, terorisme, atau perihal yang bisa memecah belah warga menyangkut perbedaan yang terjadi.   

Halim mengatakan tak bisa dipugkiri potensi konflik sosial selalu ada entah karena perbedaan agama, adat istiadat, perbedaan strata sosial, bahkan perbedaan pemikiran, mazhab, dan aliran itu potensi yang tidak bisa dinafikan dan tak mungkin dibiarkan. Potensi itu harus diredam.

“Salah satu caranya membentuk sekelompok orang yang bersedia menjadi jangkar persatuan kebhinekaan, yakni kelompok jaga warga,” ujarnya.

Pembentukan kelompok jaga warga diakui Halim akan diikuti diklat tentang mitigasi bencana sosial karena perpecahan akan mengganggu program pembangunan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul Yulius Suharta mengatakan sejak tahun ini jawatannya mengampu kelompok jaga warga yang sebelumnya diampu oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bantul. Hal itu sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DIY No.28/2021 tentang Kelompok Jaga Warga memberikan kewenangan Satpol PP di daerah termasuk Bantul untuk membentuk kelompok jaga warga di tingkat perdukuhan.

“Dari 933 jumlah perdukuhan di Bantul, sampai saat ini sudah terbentuk jaga warga sebanyak 601 perdukuhan atau lebih kurang 65 persen. Sesuai arahan dari Gubernur DIY, paling lambat 2024 semua perdukuhan sudah terbentuk jaga warga,” katanya.

BACA JUGA: Lurah dan Pamong se-DIY Sambut Kedatangan Sultan di Stasiun Tugu

Sementara itu, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan untuk tingkat DIY sudah terbentuk sebanyak 2.445 kelompok jaga warga dari total 4.667 perdukuhan, kampung, dan juga RW atau masih ada sekitar 2.133 perdukuhan yang belum terbentuk. “Khusus di Bantul masih ada sekitar 332 perdukuhan yang belum terbentuk,” katanya.

Saat ini hingga 2024, fokus masih pada pembentukan. Namun demikian yang sudah terbentuk tetap sudah bisa melaksanakn tugasnya mengantisipasi terjadinya persoalan sosial di masyarakat, misalnya dengan isu kejahatan jalanan, dan perbedaan mazhab dan sebagainya.

Tahun depan rencananya  ada danais yang meluncur ke kelompok jaga warga. Danais akan menjadi pilot project untuk 40 perdukuhan di DIY dan di Bantul sebanyak 10 perdukuhan akan menerima anggaran operasional sebesar Rp50 juta selama setahun.“Tapi ini masih pilot project.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas

News
| Senin, 25 November 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement